Baru Sebulan Dikerjakan Proyek Rabat Bupati Brodol

oleh -43 Dilihat
oleh
Proyek rabat yang dianggarkan ratusan juta brodol

          Diduga Dikerjakan Asal-Asalan

PONOROGO, PETISI.CO – Proyek pembangunan rabat jalan poros desa sepanjang 300 meter dan lebar lebih kurang 3 meter dengan ketebalan rabat 20 cm yang menghubungkan Desa Munggu dengan Dukuh Bungur serta Desa Munggu dengan Dukuh Swari, Desa Pelem, Kecamatan Bungkal yang sekitar 1,5 bulan rampung dikerjakan tersebut sudah banyak yang hancur (mbrodol) serta mengelupas. Sehingga material pasir bercampur semen banyak yang hilang sehingga rabat jalan banyal terlihat batu koralnya yang sebagai isian bahan campuran cor.

Rabat jalan poros di Desa Munggu tersebut dibiayai dari dana APBD Tahun Anggaran 2017 senilai  Rp 199.463.000. Proyek rabat yang merupakan program Bupati Ponorogo, Ipong Muhklisoni seperti janjinya waktu kampanye pencalonan dirinya maju Bupati Ponorogo yaitu program Rp 300 juta perdesa per tahun.

Proyek rabat jalan poros di Desa Munggu tersebut diwujudkan rabat dan pengaspalan jalan.  Dari nilai Rp 300 juta tersebut yang Rp 200 juta untuk rabat jalan poros. Sedangkan yang Rp 100 juta untuk pengaspalan sepanjang 600 meter. Seperti yang tertera pada papan nama yang dipasang di lokasi proyek rabat tersebut pekerjaan itu adalah disebut Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.

Kegiatan Pembangunan Jalan Poros Desa, Pekerjaan peningkatan jalan/ rabat jalan Desa Munggu ke Dukuh Bungur, Desa Munggu, Kecamatan Bungkal. Sumber dana APBD Kabupaten Ponorogo Tahun Anggaran 2017, nilai Rp 199.463.000, jangka waktu 60 hari kalender, penyedia Jasa CV. Widhiatma dengan konsultan Pengawas CV. Guna Karya.

Warga pemanfaat dari proyek rabat jalan yang dikerjakan oleh CV.  Widhiatma tersebut terkesan asal- asalan karena belum ada dua bulan pekerjanya pergi karena dinilai rampung pekerjaannya itu sudah mbrodol atau banyak yag mengelupas bahan dari pasir dan semennya. Sehingga banyak koral yang kelihatan dan mengelupas.

“Proyek ini belum lama baru saja selesai tapi sudah kayak gini banyak koralnya kelihatan dan pasirnya hilang. Sehingga jalan ini membahayakan karena banyak material koral dan pasir mbrodol (mengelupas)  jadi ini bahannya yang kurang bagus. Kayaknya pasirnya pasir putih atau tras bukan pasir dari Tulungagung dan juga kurang adonan semennya jadi cepat rontok,” ujar salah satu ketua RT Dusun Sumberjo, Desa Munggu yang ditemui petisi. co saat petik buah mangga di lokasi rabat.

Proyek rabat jalan yang dikerjakan oleh CV. Widhiatma tersebut terkesan dikerjakan asal- asalan

Hal senada juga disampaikan Toso, warga Desa Munggu kalau dengan rusaknya rabat program bupati tersebut terkesan bahan dan pekerjaannya yang kurang bagus. “Dilihat dari pengerjaannya saja kaya berlapis jadi dirabat dulu tebal 10 cm kemudian ditindih lagi cor tebal 10 cm. Jadi genap 20 cm tebalnya,  entah apa yang atas itu maksudnya untuk menutupi cor yang bawah dan adonannya yang atas lebih bagus dari yang bawah karena terlihat sangat pembatasan cor bawah dengan atas dan juga lebih bagus kalau pasirnya dari Tulungagung yang kasar karena medan proyek rabat ini tanjakan, ” jujur Toso.

Sementara Misno (48) perangkat Desa Munggu, Kecamatan Bungkal ketika dikonfirmasi pihaknya membenarkan banyaknya titik-titik kerusakan di proyek rabat tersebut. ” Memang iya banyak yang sudah mengelupas dan koralnya lepas sehingga sangat membahayakan warga kami yang melintas karena jalan di tanjakan,” tandasnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo, Jamus Kunto ketika dikonfirmasi melalui selulernya pihanya tidak banyak memberikan penjelasan terkait kerusakan pada proyek rabat jalan senilai ratusan juta tersebut. Meski oleh petisi.co juga dikirimin foto-foto proyek rabat yang banyak mbrodol tersebut, kepala dinas terkesan enggan berkomentar. “Lokasi mana mas?,” kata Jamus Kunto via aplikasi WA selukernya kepada petisi.co(mal)