Beda Penetapan Hari Raya Idul Adha 1444 H, PWM Jatim: Itu Sudah Biasa

oleh -74 Dilihat
oleh
Biyanto menunjuk titik lokasi sholat Idul Adha di seluruh Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) menganggap perbedaan dalam penetapan Hari Raya Idul Adha 1444 H antara Muhammadiyah dengan Pemerintah dan Nahdlatul Ulama merupakan hal biasa. Tidak perlu dipersoalkan dan saling menyalahkan.

“Perbedaan dalam merayakan Idul Adha tetapi hal tersebut menjadi sesuatu hal yang biasa. Tidak perlu saling menyalahkan di media sosial, apalagi saling menjatuhkan atau menegasikan ketentuan yang berbeda dari kelompok lain,” kata Sekretaris PWM Jatim, Biyanto kepada wartawan di Kantor PWM Jatim, Senin (26/6/2023).

Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Agama menetapkan hari Raya Idul Adha 1444H jatuh pada Kamis (29/6/2023). Sementara itu, warga Muhamamdiyah dan sejumlah negara muslim lainnya melaksanakan Salat Idul Adha satu hari lebih awal, yakni Rabu (28/6/2023). Hal ini sesuai dengan hasil perhitungan melalui metode hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Perbedaan yang terjadi dan sudah berjalan bertahun-tahun harus kita sikapi dengan arif dan bijak. Seluruh warga Muhammadiyah harus punya sikap tasamuh, saling menghormati satu sama lain.”ujar Biyanto yang juga Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat tersebut.

Menurutnya, kesalehan sosial harus terus dikembangkan sebagai rujukan warga Persyarikatan Muhammadiyah dan secara umum supaya lebih beradab. Lebih-lebih dalam berinteraksi di media sosial. Tidak mudah tersulut emosi dalam menghadapi setiap perbedaan.

“Sebagai bentuk kedewasaan dalam menghadapi perbedaan banyak warga Persyarikatan Muhammadiyah yang Salat Idul Adha pada hari Rabu, tetapi baru menyembelih hewan kurban pada hari Kamis. Kesempatan menyembelih hewan kurban sesuai aturan memang disedikan selama 4 hari,” jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya, penyembelihan pada hari Kamis juga sesuai dengan aturan agama yang telah ditetapkan. Pemilihan penyembelihan hari Kamis juga didasari semangat untuk bersikap toleran terhadap mereka yang baru berlebaran.

“Warga Muhammadiyah Jatim dihimbau untuk melaksanakan Salat hari Rabu. Namun, penyembelihan hewan kurban tetap dilaksanakan hari Kamis bersamaan dengan pemerintah,” tegasnya.

PWM Jatim sendiri telah menyiapkan lokasi sholat idul adha secara masif dan menyebar diseluruh Jatim. Ada kurang lebih 1.488 titik lokasi tersebar di Jatim. Dari jumlah titik tersebut, yang terbanyak di Kabupaten Lamongan, Sidoarjo, Surabaya, Bangkalan dan Sampang. Yang sedikit jumlah titik lokasinya di Kota Batu, sebanyak 3 titik.

“Secara detail semua warga Jatim bisa mengaksesnya. Baik lokasi maupun Imam dan khatibnya. Semua info tersebut tersedia di kantor-kantor Muhammadiyah di seluruh kabupaten/kota,” ucap ketua Majelis Tabligh PWM Jatim, Abdul Basith. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.