Belajar Dari Pengalaman, KONI Jatim Waspadai Kecurangan Wasit di PON XXI 2024

oleh -233 Dilihat
oleh
Nabil (kiri) dialog dengan Gubernur Khofifah di Grahadi

SURABAYA, PETISI.CO – KONI Jawa Timur (Jatim) memaspadai kemungkinan kecurangan yang dilakukan oleh oknum wasit atau juri pada PON XXI 2024 di Sumatera Utara-DI Aceh. Khususnya di cabang olahraga (cabor) tidak terukur, seperti bela diri dan senam.

Belajar dari pengalaman PON-PON sebelumnya, banyak atlet Jatim dirugikan oleh keputusan wasit di cabor tak terukur itu. Akibatnya, medali emas yang sudah di depan mata sirna. Emas jadi milik atlet lain yang diuntungkan oleh keputusan wasit.

“Persoalan wasit ini perlu kita waspadai. Terutama di cabang olahraga tidak terukur,” kata Ketua Umum KONI Jatim M Nabil ketika ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (18/8/2023) kemarin.

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI baru akan digelar tahun 2024, memang masih setahun lagi. Namun, KONI Jatim telah mempersiapkan diri untuk menghadapi pesta olahraga multi even paling bergengsi di tanah air ini.

“Sebagus apapun persiapan yang dilakukan oleh seorang atlet, tidak akan ada gunanya kalau kemudian dikerjai oleh wasit. Kasihan atlet yang susah payah berlatih bertahun-tahun dikalahkan oleh wasit yang tidak fair,” paparnya.

Karena itu, selagi  masih jauh, Nabil mengingatkan agar wasit atau juri yang diterjunkan di PON 2024 mendatang benar-benar berkualitas dan menjunjung tinggi fair play. Bahkan, persoalan wasit ini selalu ia suarakan ke pimpinan-pimpinan PB cabor.

“Ini penting. Jangan sampai latihan tiga tahun hanya dikalahkan dalam waktu lima menit saat bertanding karena faktor non teknis. Kasihan kan,” katanya lagi.

Tidak hanya atlet yang dirugikan, tapi juga pelatih, klub, cabor, dan pihak terkait. Termasuk pemerintah daerah yang telah mengeluarkan dana cukup besar untuk persiapan menghadapi PON agar bisa meraih medali.

“Kalau cabor terukur tidak ada masalah. Tapi untuk cabor tidak terukur, ini yang biasanya rawan kecurangan,” tandas mantan komisioner KPU Jatim ini.

Mengenai hasil Pra-PON/Babak Kualifikasi (BK) PON, Nabil mengaku cukup puas. Pasalnya, dari 20 cabang olahraga yang telah diikuti, Jatim berhasil tampil sebagai juara umum di delapan cabor. Meski ada tiga cabor tersisih atau gagal merebut tiket ke PON.

Beberapa cabor yang meraih juara umum Pra-PON/BK PON antara lain petanque. Tim petanque Jatim yang mayoritas diperkuat atlet Universitas Negeri Surabaya (UNESA) berhasil mengoleksi 4 medali emas, 1 perak dan 4 perunggu pada perhelatan Pra-PON yang berlangsung di Tabanan Bali pada 8-13 Juli 2023 lalu.

Selain itu adalah cabor selam. Tim selam Jatim berhasil meraih juara umum Pra PON/BK PON setelah berhasil mengumpulkan 10 emas 7 perak 4 perunggu yang berlangsung di Jakarta, 16-23 Juli 2023.

“Kemudian ada cabor binaraga yang tampil sebagai juara umum dengan menyabet dua medali emas dan dua perak. Serta loncat indah yang membabit enam medali emas, lima perak, dan empat perunggu,” jelasnya.

Hasil positif lainnya diraih cabor angkat besi yang tampil sebagai runner-up dengan tiga emas, dua perak dan dua perunggu. Angkat besi Jatim hanya kalah dari Jabar yang mengoleksi lima medali emas, tiga perak dan lima perunggu.

Sedang tiga cabor yang gagal merebut tiket ke PON XXI 2024, di antaranya adalah gateball. “Dari hasil Pra-PON itu, kami akan melakukan evaluasi terhadap akurasi target, mana saja yang meleset, dan yang tidak. Termasuk juga bagaimana kekuatan atlet dari daerah lain,” terang Nabil. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.