Beredar Bibit Sawit Palsu, Ini Pesan Ketua Umum DPP Apksindo

oleh -102 Dilihat
oleh
Dr. Ir. Gulat ME Manurung, MP., C.IMA, Ketua Umum DPP Apkasindo bersama Bagus Budi Antoro MPd, Ketua DPD Apkasindo Kabupaten Sijunjung Sumbar

JAKARTA, PETISI.COPetani sawit atau calon petani sawit di Sulawesi Selatan kena tipu-daya penjual kecambah illegal. Terburu-buru, ingin murah, banyak bonus adalah daya tarik tersendiri kecambah yang palsu (illegetim). Pasalnya, beberapa hari ini ditemukan puluhan ribu kecambah sawit mengatasnamankan PPKS Medan masuk di Tana Luwu dan Wajo.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Dr. Ir. Gulat ME Manurung , MP., C.IMA, berharap kepada petani sawit agar tidak percaya dengan istilah-istilah basi seperti pintu belakang, lebih murah karena itu tidak bayar pajak, kecambah gagal pesan pihak lain atau banyak modus-modus lain.

“Memang penampilan fisik kecambah dan suratnya nyaris tidak berbeda dengan yang asli,” terang Gulat.

Gulat mengingatkan dalam transaksi harus memastikan agar nama rekening dan nomor rekening pengiriman uang harus sama dengan produsen kecambah, diluar itu dipastikan illegetim.

“Saya berharap rekan-rekan petani sawit memanfaatkan kemudahan komunikasi melalui WAG ini jika ingin memesan kecambah sawit. supaya langsung menghubungi atau menyurati langsung ke produsen. Apalagi di WAG ini semua pimpinan produsen kecambah nasional ada, mulai dari PPKS Medan, Sriwijaya Sampurna Agro, First Resources (FR), Damimas Sinarmas, Topaz Asian Agri, lengka,” lanjut Gulat.

Selain itu bisa juga melakukan pemesanan melalui Koperasi Sawit Setara Apkasindo dan dipastikan semua aman.

“Koperasi Sawit Setara hadir untuk membantu rekan-rekan petani sawit yang mempunyai keterbatasan akses komunikasi dan tidak ada penambahan biaya apapun,” ujar Gulat sembari mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang sangat cepat merespon keluhan dan keterbatasan kami petani sawit.

Kecambah sawit palsu itu ditemukan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Wajo yang lalu dilaporkan melalui whatsapp kepada Ketua DPW Apkasindo  (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia) Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Badaruddin Puang Sabang, MM yang langsung  mengkroscek ke pihak PPKS Medan.

“Setelah dikonfrimasi ke pihak PPKS Medan, mereka mengaku tidak pernah mengirim kecambah pada 9 Januari 2023 atas nama Ambo Ala, artinya kecambah itu sudah bisa dipastikan palsu,” jelas Puang Badar.

Puang Badar menghimbau kepada petani sawit agar berhati-hati ketika membeli kecambah sawit sebab petani akan mulai merugi sejak tiga hingga empat tahun kemudian.

“Ketika masa berbuah tiba, tiga atau empat tahun, lantas pohon sawit tak maksimal disitulah petani mulai merasa rugi, makanya hati-hati beli bibit, dan kalau ada pesanan lewat online itu juga palsu,” ujarnya.

Petani sawit di Sulawesi Selatan yang membeli bibit PPKS dari luar, ternyata bibit palsu.

Banyak sekali kekurangan (negatif) dari kecambah illegetim ini, semua investasi akan sia-sia. Padahal, prosedur permohonan benih kecambah sawit, kata Puang Badar, sebenarnya sangat sederhana hanya terkadang petani sawit mau yang cepat-cepat.

“Pengurusan SP2BKS dari Dinas Perkebunan setempat sangat mudah mengurusnya, kalau perorangan itu maksimal 1000 biji,” tutupnya

Kecambah palsu itu juga ditegaskan Direktur Utama (Dirut) Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dr. Ir. Muhammad Edwin Syaputra Lubis.

“Saya sudah cek ke staf, Ibu Irma, bahwa kecambah itu palsu,” ujar Direktur Utama (Dirut) Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Dr. Ir. HM Edwin S. Lubis, M.AgriEcon, di group WhatsApp Diskusi Percepatan PSR Nasional.

Selanjutnya Edwin menyarankan petani untuk mengikuti prosedur pembelian kecambah PPKS Medan, antara lain (1) Datang langsung ke kantor PPKS (Medan) atau outlet perwakilan PPKS di wilayah Kalimantan dan Sulawesi, (2) melakukan pemesanan melalui Hotline PPKS di 08116007330, (3) atau melakukan pemesanan melalui aplikasi Mysawit atau klik link www.mysawit.id (gus)