BONDOWOSO, PETISI.CO – Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso, Harimas, berkunjung di beberapa sekolah untuk meninjau Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD).
Ketika diwawancarai oleh sejumlah awak media, bupati Bondowoso itu, mengatakan, bahwa, hal ini untuk memastikan tidak ada kendala selama pelaksanaannya.
“Kami ingin mengetahui pelaksanaan UNBK, apa sesuai dengan yang direncanakan. Ternyata Alhamdulilah tidak ada kendala,” kata Salwa, Senin (22/4/2019) saat berkunjung ke SMP Negeri 01 Bondowoso.
Ketika ditanya soal sekolah yang di pinggiran atau yang kurang fasilitas komputer. Menurutnya, akan diatasi dengan menyewa komputer dan sejenisnya.
“Untuk antisipasi pemadaman listrik, di sekolah juga disediakan genset, namun tetap diupayakan tidak ada pemadaman,” katanya.
Seraya mengimbau kepada peserta UNBK dan USBN, agar terus mempersiapkan diri. “Harus tenang, kerjakan dengan tenang,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kepala Disdikbud tersebut, menyebutkan, bahwa untuk yang USBN SD sekitar 11.087 siswa dengan 615 lembaga. Sementara peserta UNBK SMP sederajat, ada sekitar 10.424 siswa dari 245 lembaga.
Disamping itu, Harimas juga tak memungkiri, UNBK SMP sederajat kali ini, memang ada kendala, ialah token UNBK dari pusat terlambat, sekitar setengah jam.
“Siswa sudah siap, tapi dari pusat telat sekitar setengah jam, jadi siswa menunggu. Tentu ini berpengaruh pada pelaksanaan sesi kedua dan ketiga,” akunya.
Sementara, lanjut dia, untuk antisipasi pemadaman listrik, seminggu yang lalu, pihaknya sudah berusurat pada PLN, juga mendatangi langsung untuk minta bantuan agar dijaga dan diamankan.
“Di setiap sekolah sudah ada antisipasi, semacam penyediaan genset,” jelas mantan Sekretaris Dewan pada DPRD Kabupaten Bondowoso itu.
Lebih jauh ia mengatakan, bagi sekolah yang sedikit muridnya, misalnya kurang dari 10 atau 20, tentu mengikuti sistem Rayon.
“Di Bondowoso ini ada lima Rayon, semuanya tiga sesi disesuaikan dengan kemampuan komputer kita,” pungkasnya.(tif)