BKKBN Jatim Gelar Forum Koordinasi Jurnalis Rembuk Stunting

oleh -120 Dilihat
oleh
Forum Koordinasi Jurnalis Rembuk Stunting

SURABAYA, PETISI.CO – BKKBN Jatim menggelar kegiatan Forum Koordinasi Jurnalis, Media Gathering dengan tema Rembuk Stunting. Bertempat di Kunokini Cafe dan Resto, Jalan Raya Prapen Nomer 69 Surabaya, Kamis (29/12).

Hadir sebagai narasumber yaitu Koordinator Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukamto, SE., M.Si, dan Praktisi Komunikasi UNAIR, Dr. Suko Widodo, M.Si.

Sukamto, SE., M.Si, Koordinator Bidang Latbang Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menuturkan, kegiatan gathering ini menjadi salah satu tujuan kita untuk bisa didukung mohon bantuannya teman-teman dari berbagai media.

“Monggo kami didukung terkait dengan Bagaimana komunikasi Bagaimana sosialisasi program bahwa kesehatan dan percepatan gravitasi bumi jika dimanfaatkan bisa sampai kepada masyarakat,” tuturnya.

Lanjutnya, hasil Sensus Penduduk 2020 bahwa jumlah penduduk Indonesia adalah 270,20 juta jiwa dan 25,87 persen adalah Generasi Milenial. Sedangkan di Jawa Timur adalah 40,67 juta jiwa dan LPP Jawa Timur 2000 hingga 2010 adalah 0,76 persen dan 2010 hingga 2020 adalah 0,79 persen.

“Jumlah penduduk usia produktif usia 15-64 tahun di Jawa Timur meningkat dari 56,34 persen menjadi 71,65 persen atau yang dikenal dengan Bonus Demografi. Kemudian TFR Indonesia SDKI 2012 (2,6), SDKI 2017 (2,4) dan di Jawa Timur SDKI 2012 (2,3) SDKI 2017 (2,1),” ungkapnya.

Menurut Sukamto, dari data Dispensasi Kawin berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama Surabaya (DP3AK) Provinsi Jawa Timur Bulan Januari hingga Agustus 2022, bahwa jumlah perkara diterima 10.275 Kasus dan dikabulkan 9.863 Kasus atau 96 persen.

“Selanjutnya 10 Kabupaten/Kota yang tertinggi Pernikahan Dininya adalah, Jember (880), Malang (845), Kraksaan (770), Lumajang (566), Banyuwangi (563), Bondowoso (471), Pasuruan (464), Bojonegoro (369), Situbondo (346), dan Kediri (346),” terangnya.

Dr. Suko Widodo, M.Si, Praktisi Komunikasi UNAIR ikut mendukung kegiatan BKKBN, kami mendukung sinergitas BKKBN dengan media. Hari ini generasi muda diperlukan, karena Sumber Daya Manusia terbanyak dari generasi muda. Dengan adanya BKKBN mendukung pemerintah dalam menciptakan Sumber Daya Manusia yang unggul.

“Nah, melalui pemberitaan yang ditulis oleh jurnalis yang cerdas akan membawa BKKBN dalam kemajuan. Jurnalis mempunyai cara yang berbeda dalam mengeksplorasi pemberitaan. Selain itu juga punya banyak strategi dalam mengolah semua permasalahan,” jelasnya. (guh)

No More Posts Available.

No more pages to load.