BKKBN Jatim Gelar Rakerda dalam Program Bangga Kencana Tahun 2022

oleh -103 Dilihat
oleh
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak

SURABAYA, PETISI.CO – Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta penurunan angka stunting tetap menjadi program utama BKKBN. Untuk menyukseskan program Bangga Kencana di Jawa Timur, Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur meminta komitmen seluruh OPD KB di 38 Kabupaten/Kota melalui nota kesepakatan yang ditandatangi pada kegiatan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana Tahun 2022 di Vasa Hotel Surabaya, Selasa (01/03).

Sekretaris Utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto mengungkapkan Tahun 2021 BKKBN tetap menghasilkan kinerja yang baik meskipun sedang dalam masa pandemic covid-19. Kinerja yang baik ini juga berkat dukungan dan kerjasama dari seluruh stakeholder, baik tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota hingga tingkat lini lapangan, serta peran dari mitra kerja semuanya.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati M.M

“Kami sangat sadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. Salah satunya dengan melakukan akselerasi dan kolaborasi inovatif dengan mengadopsi pendekatan pentahelix,” ucap Tavip.

Tavip menyebutkan sasaran strategis Program Bangga Kencana tahun 2022 antara lain penurunan angka Total Fertility Rate (TFR) menjadi 2,21, peningkatan Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi Modern (mCPR) menjadi 8,0 persen, penurunan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (Unmet Need) menjadi 8.0 persen, penurunan angka kelahiran remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19) menjadi 21 kelahiran per 1000 WUS usia 15-19 tahun, peningkatan Median Usia Kawin Pertama perempuan menjadi 22 tahun dan peningkatan Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) menjadi 57 pada tahun 2022.

Selain sasaran strategis di atas, sambung Tavip, saat ini Angka Prevalensi Stunting di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu sebesar 24,4 perseb (SSGI 2021) sedangkan waktu tersisa angka stunting di Indonesia menjadi 14 persen pada tahun 2024 mendatang tinggal 2,5 tahun. Selain itu, BKKBN juga punya tugas untuk mewujudkan pencapaian sasaran indikator pembangunan di bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024).

Ini artinya, pada tahun anggaran 2022 ini, BKKBN harus lebih bekerja keras untuk mencapai sasaran-sasaran RPJMN dan target Penurunan Angka Prevalensi Stunting di Indonesia,” tegasnya di depan Kepala OPD KB seluruh Jawa Timur dan stakeholder yang menghadiri Rakerda di Vasa Hotel baik offline maupun secara online.

Tavip menambahkan tema Rakernas Tahun 2022 adalah Penguatan Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Sumber Daya dan Konvergensi Lintas Sektor, dimaksudkan agar BKKBN lebih fokus membahas permasalahan penanggulangan stunting disamping Program Bangga Kencana sehingga target yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Di tempat yang sama, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin Emil Dardak menyampaikan PKK memiliki beberapa kelompok kerja dan semuanya memiliki tugas pokok yang sama dengan BKKBN yaitu pembangunan keluarga. “Jadi kami merasa BKKBN seperti rumah kedua,” ungkap Arumi.

Dalam upaya penurunan angka stunting di Jawa Timur, jelas Arumi, pihaknya sangat mengapresiasi kepada BKKBN Jatim atas terselenggaranya Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) yang menjadi salah satu pendekatan lintas sektor yang sangat membanggakan.

“SOTH yang digagas oleh BKKBN Jatim dan didukung penuh oleh PKK Jatim, hebatnya disini, ayah juga diajak untuk belajar bersama tentang pengasuhan, bagaimana menjadi orang tua hebat bagi anak-anaknya dan partisipasi peserta sangat tinggi,” ujarnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Arumi juga mengajak seluruh pihak untuk bersatu padu menyukseskan Program Percepatan Penurunan Angka Stunting di Jawa Timur. “Kita tidak bisa bergerak sendiri dalam mengatasi masalah stunting. Kami ingin terus bermitra dengan seluruh sektor, yakni BKKBN Jatim, seluruh OPD-KB dan juga OPD lainnya,” imbuhnya.

Selanjutnya pada kesempatan yang sama, PJ. Sekda Jawa Timur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Bapak Dr. Wahid Wahyudi menyampaikan bahwa Rakerda BKKBN tahun 2022, mengambil tema yg sangat strategis. Stunting menjadi perhatian utama pemerintah tetapi dampaknya juga menyangkut kualitas SDM Bangsa. Rakerda ini diharapkan dapat merumuskan Grand Design untuk dapat melakukan percepatan penurunan stunting, apa yang harus dilakukan untuk penyelesaian masalah stunting, dan telah ditetapkan targetnya, minimal 3 persen.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati M.M melaporkan bahwa kegiatan Rakerda Bangga Kencana Jawa Timur ini diikuti 2118 peserta, yaitu luring sebanyak 146 orang dan secara daring sebanyak 1.972 orang dari seluruh mitra kerja BKKBN Jatim baik yang mengikuti secara daring maupun luring. (guh)

No More Posts Available.

No more pages to load.