JEMBER, PETISI.CO – BNI cabang Jember berikan klarifikasi terkait ketidaksesuaian data NIK sesuai data SLIK OJK salah seorang nasabah BNI, Gaguk Sunaryanto, warga Kecamatan Patrang yang merasa tidak pernah mempunyai pinjaman di bank.
Muhammad Fardian Harbani, Pimpinan PT Bank Negara Indoneaia (BNI) (Persero) Tbk kantor cabang Jember menyampaikaan, dari data SLIK terdapat kesamaan nomor pada dokumen kependudukan nasabah atas nama Gaguk Sunaryanto dengan nasabah lain di BNI.
“BNI telah mengklarifikasi kepada Gaguk, Jumat (11/9/2020) bahwa tidak memiliki fasilitas apapun di BNI dan tidak ada hubungan afiliasi apapun dengan nasabah BNI yang NIKnya sama,” terangnya.
Lebih jauh Muhammad Fardian Harbani menjelaskan bahwa BNI telah berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat untuk melakukan pembaharuan data sistem layanan informasi keuangan (SLIK) nasabah BNI yang NIK nya sama dengan yang bersangkutan.
Sementara Gaguk memaparkan, Jumat (11/9/2020) pihak BNI bersurat antara lain menjelaskan NIK miliknya terdaftar sebagai debitur di BNI cabang Jember atas nama IR dan telah melakukan pengecekan di Dipendukcapil bahwa NIK. IR adalah 350xxxxxxx006. Pihak BNI juga menjelaskan saat pembukaan rekening pertama kali tahun 2008 IR menggunakan KTP sebelum E-KTP dengan NIK 350xxxxxxx005.
“Apapun alasannya ini tidak benar karena telah merugikan saya. Sehingga membuat saya tidak bisa melakukan pengajuan pinjaman di bank lain terganjal hutang yang miliaran yang tidak pernah saya ajukan,” ungkap Gaguk.
“Saya berbicara di sini agar tidak terjadi lagi kesalahan pada orang lain atas keteledoran seperti yang dilakukan oleh bank BNI. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi perbankan untuk lebih teliti dalam menginput data agar tidak merugikan orang lain,” tegasnya.
“Saya akan mengirimkan surat pengaduan kepada OJK atas keteledoran ini agar ditindaklanjuti dan diberikan sanksi,” pungkasnya. (eva)
