BPSDM Jatim Bagikan Paket Sembako Pada Warga Terdampak Covid-19

oleh -88 Dilihat
oleh
Aries Agung (kanan) menyerahkan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19.

SURABAYA, PETISI.CO – Bencana non alam wabah virus Corona (Covid-19) telah mempengaruhi hampir seluruh sektor di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang harus kehilangan mata pencaharian sehingga berpengaruh pada ekonominya.

Sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan akibat adanya wabah Covid-19 ini, Gubernur Jatim lewat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim membagikan 500 paket sembako pada warga di sekitar Kantor BPSDM.

Paket sembako tersebut berisi beras 5 kg, telur, mie instant, kecap, gula, teh dan kopi. Bantuan tersebut dibagikan, Jumat (17/4/2020).

“Kegiatan ini merupakan bagian dari instruksi ibu Gubernur agar semua OPD dapat mengerahkan potensinya untuk membantu masyarakat secara gotong royong. Utamanya, bagi masyarakat terdampak Covid-19 yang sangat membutuhkan,” kata Kepala BPSDM Jatim, Aries Agung Paewai dalam siaran persnya, Minggu (18/4).

Menurutnya, momen pembagian sembako ini juga sangat tepat karena bertepatan akan masuknya Bulan Ramadan. Dimana, lewat kegiatan ini akan bisa semakin menambah rasa kepedulian dan semangat gotong royong untuk membantu sesama. Utamanya, masyarakat yang berada di lingkungan perkantoran milik Pemprov Jatim.

“Ibu Gubernur berharap kegiatan semacam ini bisa menyentuh semua lingkungan perkantoran Pemprov Jatim, termasuk BUMD milik Pemprov Jatim. Sehingga, kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat sangat bisa dirasakan secara langsung,” paparnya.

Sesuai harapan Gubernur Jatim, Aries menyebut kegiatan ini juga telah dilakukan oleh beberapa OPD lainnya dan diharapkan agar bisa diteruskan oleh semua perangkat daerah secara berkelanjutan. Baik sebelum bulan Ramadan maupun setelah berakhirnya Ramadan nanti.

“Kegiatan baik ini diharapkan ibu Gubernur bisa terus berlangsung baik sebelum Ramadan maupun usai Ramadan nanti. Dan kami juga berharap sembako tersebut bisa membantu saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19,” tandasnya.

BPSDM Jatim sendiri, tambahnya, selama adanya pandemi Covid-19 tidak melakukan pelatihan dan pendidikan secara langsung dan lebih banyak dilakukan secara daring atau online. Para pengajar juga tetap melakukan aktivitas mengajarnya secara daring.

Demikian pula, para peserta pelatihan juga melakukan pembelajaran dari tempat masing-masing. Bagi pegawai di lingkup BPSDM Jatim diberlakukan sistem kerja 2 hari masuk dan 2 hari work from home (wfh). Dimana, aturan ini juga sesuai dengan arahan dari Gubernur Jatim.

“Sedangkan untuk setingkat kepala badan tetap melakukan monitoring kegiatan maupun aktivitas  langsung di kantor setiap harinya untuk memantau para pejabat dan staf yang melaksanakan kegiatan langsung di kantor atau WFH,” ucap mantan Kabiro Humas dan Protokol Setdaprov Jatim ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.