Buka Festival Buku Nasional, Gubernur Khofifah Berharap Masyarakat Manfaatkan Akses Digital Dengan Baik

oleh -73 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah melihat buku di salah satu stan festival buku di Maspion Square Surabaya.

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa membuka acara festival Hari Buku Nasional 2022 dan peresmian 63 titik baca di Jatim, Selasa (17/5/2020). Acara yang berlangsung di Maspion Square Surabaya, mulai tangga 17-22 Mei 202 tersebut, diinisiasi oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jatim.

IKAPI bekerjasama dengan Perpustakaan Daerah dan Arsip, Dinas Kominfo, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, PW NU Jawa Timur, Majelis Dikdasmen PW Muhammadiyah, Lembaga Pendidikan Tinggi NU, Ku-BUKU E-resources dan IKAPI Kabupaten Kota se Jatim.

Gubernur Khofifah mengatakan laju transformasi digital di Jawa Timur harus bisa meningkatkan produktivitas masyarakat. Sehingga, dapat memberi nilai tambah secara intelektualitas, sosial, kultural dan ekonomi.

“Salah satu pekerjaan rumah bangsa Indonesia saat ini adalah meningkatkan literasi  masyarakat terutama era saat ini adalah literasi digital masyarakat. Bagaimana masyarakat kita dapat memanfaatkan internet secara baik, aman, bertanggung jawab, dan turut memerangi hoax atau berita palsu,” ujarnya.

Dijelaskan, literasi digital yang baik akan mendorong pemanfaatan teknologi digital ke arah yang positif, meningkatkan produktivias dan mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ). Selain itu, mendorong kegiatan sosial, filantropi, penggalangan donasi untuk kemanusiaan, meningkatkan gerakan kepedulian, solidaritas dan gotong royong.

“Keberhasilan transformasi digital bukan soal berapa banyak orang memiliki gadget atau kemampuan dalam menggunakan gadget tersebut. Hal terpenting, justru bagaimana orang tersebut mampu memanfaatkan gadget tersebut secara cerdas dan bijak,” ujarnya.

Menurutnya, SDM yang berkualitas salah satunya didorong dari kebiasaan membaca dari berbagai sumber untuk memperoleh informasi dan pengetahuan. Karenanya, ia berharap masyarakat Jatim dapat memanfaatkan sebaik mungkin akses digital untuk meningkatkan kapasitas, kualitas, kompetensi diri, inovasi, kreativitas, dan mendapatkan peluang ekonomi lainnya.

“Belum lama ini saya ke Tuban dan jajan “Korean Bakso Seafood” di Bundaran Sleko, Kuda Sembilan. Saat saya tanya, belajar dari mana resepnya, dijawab dari Youtube katanya. Ini salah satu contoh bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan ide berbisnis,” ungkapnya.

Tingkat membaca di Jatim, Khofifah menyebut berada diatas rata rata nasional. Jika minat membaca secara nasional sebesar 59.5 persen, Jatim berada di kisaran 64.2 persen. Meski demikian minat membaca, frekuensi membaca, durasi membaca serta banyaknya buku yang diakses tetap harus ditingkatkan.

Karena itu, Khofifah menyambut baik acara tahunan ini diselenggarakan kembali oleh IKAPI Jatim. Sekaligus menandai 72 tahun Ikatan Penerbit Indonesia tersebut yang lahir 17 Mei 1950.

Khofifah berpesan agar penguatan literasi menjadi bagian dari kebangunan bangsa dan kebangkitan bangsa. “Ini penting diungkapkan Khofifah mengingat ia memiliki kepedulian terhadap pengembangan literasi dan transformasi digital library dalam berbagai lini,” tandasnya.

Mengambil tema “Transformasi Digital Untuk Literasi Bangsa”, IKAPI berupaya menyelaraskan tekad yang digagas Pemprov Jatim. “Tekad kami adalah membawa Jatim sebagai pusat kebangkitan dan pendidikan dalam arti luas. Ini yang harus kita tingkatkan. Selamat Hari Buku Nasional. Mari kita tingkatkan budaya membaca,” tegasnya.

Ketua Umum IKAPI Arys Hilman menyatakan, nilai buku amat penting sebagai budaya literasi, sekaligus menjadi modal utama dalam pencerdasan bangsa di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

“Di era transformasi teknologi seperti sekarang ini, buku tetap menemukan relevansinya lewat pemanfaatan peluang baru secara digital. Mulai dari akuisisi naskah, pemasaran, hingga distribusi buku sampai ke tangan masyarakat,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, IKAPI Jatim Dr. Fatkhul Anam M.Si menyatakan, bahwa Ikatan Penerbit Indonesia harus mulai bertransformasi dari buku cetak menjadi buku digital sebagai bentuk dukungan industri perbukuan. Kondisi tersebut sekaligus sebagai jawaban terhadap berkembangnya teknologi informasi di masyarakat sedemikian cepat.

“Transformasi ini hendaknya tidak menghilangkan estetika, nilai, dan daya tarik buku yg selama ini menjadi ciri buku cetak. Semoga langkah tersebut memberikan daya tarik kepada masyarakat untuk lebih gencar membaca buku baik bacaan maupun digital,” ucapnya.

Rangkaian festival terdiri dari berbagai acara. Tak hanya membuka, Gubernur Khofifah juga meresmikan 63 titik baca. Usai pembukaan, gubernur Khofifah berkesempatan meninjau pameran buku yang dihadiri pengurus Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI Pusat) dan berbagai penulis dan pegiat perbukuan nasional.

Dalam acara pembukaan tersebut, Gubernur Khofifah menerima secara simbolis sumbangan titik baca dari IKAPI dan PT ENAM KUBUKU INDONESIA sejumlah 63 titik baca yang selanjutnya akan diserahkan kepada 38 Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-Jatim, 20 Perpustakaan daerah Kabupaten/Kota, dan 5 Bakorwil se-Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.