Bulan Kemanusiaan, PMI Kota Semarang Berhasil Galang Rp 3,6 Miliar

oleh -168 Dilihat
oleh
Ketua PMI kota Semarang, dr Awal Prasetyo saat memberikan keterangan kepada wartawan

SEMARANG, PETISI.CO – Bulan Kemanusiaan dengan tajuk Sound for Humanity sebagai sebuah konsep kegiatan Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang berhasil meraup Rp3,6 miliar lebih.

Ini merupakan perolehan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. Dengan rincian pada tahun 2017 mendapat Rp 3.387.102.061, tahun 2018 mendapat Rp 1.812.491.242, tahun 2019 mendapat Rp 1.772.836.476, dan saat pandemi tahun 2020 mendapat Rp 1.459.817.000.

Sedangkan pada tahun 2021 kembali naik Rp 2.596.348.255 dan tahun 2022 mendapat Rp. 3.662.201.022,.

“Ini sangat luar biasa. Tapi yang lebih penting bagi kami adalah respons cepat yang dilakukan PMI Kota Semarang,” kata Ketua PMI Jateng, Sarwa Pramana saat memberikan sambutan penutupan kegiatan Bulan Kemanusiaan di Gedung Moh. Ichsan Lt 8 Balaikota Semarang, Sabtu (17/9/2022).

Menurut Sarwa, PMI Kota Semarang mengambil langkah yang tepat dengan berjalan bersama Pemkot Semarang untuk kesejahteraan masyarakat.

“Tidak salah jika PMI ikut andil menyukseskan program Pemkot Semarang,” ujarnya.

Bulan kemanusiaan dimulai dengan mengundang Yuni Shara sebagai influencer yang menyuarakan kemanusiaan. Disusul dengan berbagai kegiatan, termasuk turnamen bola voli yang dilaksanakan di Unisvet Semarang.

Sarwa lantas menyebut Pemkot Semarang berhasil membangun Kota Semarang dengan baik. Sedangkan PMI ikut menyukseskan dengan berbagai kegiatan kemanusiaan.

“Kami ucapkan selamat kepada Kota Semarang, wabil khusus PMI Kota Semarang yang berhasil menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan,” ungkapnya.

Wakil Wali Kota Semarang, Hj. Hevearita Gunaryati Rahayu mengapresiasi PMI yang telah berhasil dalam berbagai aksi kemanusiaan dan menyejahterakan masyarakat. Hal itu menurutnya sesuai dengan visi PMI untuk lebih profesional dan lebih dekat dan dicintai masyarakat.

“Alhamdulillah PMI kota Semarang dibawah kepengurusan dr Awal ini langsung tancap gas gitu ya, jadi alhamdulillah seiring sejalan ada kegiatan yang diadakan bersamaan, jadi ada bulan kemanusiaan PMI, kemudian juga banyak kegiatan-kegiatan yang mungkin sekarang ini merubah imagenya PMI. Kalau selama ini mungkin PMI lebih banyak berfikirnya ke donor saja, tetapi sebenarnya PMI ini untuk mengurusi kemanusiaan,” ujar Ita sapaan akrabnya.

Ita berharap, ke depannya, PMI bisa melakukan kegiatan-kegiatan bersama-sama stakeholder, jadi tidak hanya dengan pemerintah kota Semarang tetapi dengan TNI-POLRI, seperti kegiatan mengenai stunting dan kegiatan mengenai bulan kemanusiaan.

“Sehingga yang kita harapkan seperti ini, jadi banyak konsep-konsep seperti yang disampaikan bapak Wali Kota ini adalah konsep bergerak bersama, bagaimana kita membantu masyarakat, tidak hanya pemerintah kota saja tetapi melibatkan elemen-elemen yang lain dan salah satunya ini adalah PMI,” ucap Ita.

“Dan dengan tiga bulan ini sudah banyak kegiatan-kegiatan yang nyata, tentunya dengan adanya hasil dari dana bulan kemanusiaan ini bisa diharapkan nanti bersama-sama seiring sejalan membantu masyarakat, utamanya saat ini kan dengan ada dampaknya kenaikan BBM, sehingga nanti mungkin akan bersama-sama PMI bagaimana membantu masyarakat,” imbuhnya.

Ita mengakui konsep kegiatan bulan kemanusiaan dalam menggantikan istilah bulan dana sudah berhasil dengan baik. Ia berharap PMI Kota Semarang bisa terus bersama pemerintah dalam memberikan kesejahteraan kepada masyarakat di masa sulit akibat naiknya harga bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) kota Semarang, dr Awal Prasetyo bersyukur karena perhatian masyarakat kota Semarang terhadap isu kemanusiaan mulai tumbuh melalui interaksi yang diinisiasi oleh Pemkot Semarang.

“Kegiatan-kegiatan kemanusiaan sudah direspon oleh masyarakat Semarang dengan salah satu buktinya adalah peningkatan, capaian dana kemanusiaan yang bisa dikumpulkan dari masyarakat kota Semarang,” ujarnya.

Yang terpenting, lanjut dr Awal, adalah memastikan bahwa manusia yang ada di wilayah Kota Semarang itu mempedulikan, memperhatikan, menyapa dan menolong manusia-manusia lain yang ada di kota Semarang. Sehingga hal itulah yang akan terus didorong untuk melakukan kegiatan kemanusiaan.

“Banyak ide yang kami pikirkan untuk pengembangan pemahaman masyarakat tentang kemanusiaan ya, melalui misalnya adalah penyemaian bibit relawan pendonor darah ke usia yang semakin muda, kemudian juga kami memikirkan bagaimana orang-orang yang paling menderita itu bisa dibantu atau misalnya ada pasien yang tidak bisa datang ke rumah sakit,” paparnya.

“Adanya layanan klinik itu bisa kami antar jemput, jadi masih banyak hal-hal yang kami pikirkan, dengan itu kami perlu masukan ya dari semua komponen masyarakat untuk apa hal yang bisa dilakukan oleh PMI kota Semarang untuk menjalankan fungsi kemanusiaan,” ungkap dr Awal. (lim)

No More Posts Available.

No more pages to load.