BONDOWOSO, PETISI.CO – Pimpinan tertinggi di Bondowoso membuka pelaksanaan Workshop Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna untuk Mendukung Ekosistem Sekolah Siap Menyambut Industri 4.0, di Aula Hotel Ijen View, Jln. Kis Mangunsarkoro Bondowoso.
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin, dalam sambutannya, menerangkan, bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunkasi (TIK) terus membawa pengaruh terhadap bidang pendidikan. Seperti dalam proses pembelajaran, penggunaan TIK sudah bukan hal yang baru lagi dalam era globalisasi ini.
Menurutnya, adanya instrument sangat memungkinkan dan memudahkan dalam belajar dimana saja dan kapan saja dalam lingkup yang sangat luas.
“Kita dapat saling berbagi informasi dan komuniksi tanpa harus bertatap muka langsung dengan narasumbernya. Karena sumber informasi bisa kita peroleh dengan hanya mengakses melalui internet, dan juga terlebih lagi memberikan kemudahan dan mempercepat komunikasi yang efektif dan efisiensi yang dapat mewujudkan kualitas hidup kemanusiaan,” ujar orang nomor satu di Bondowoso itu.
Pendidikan, lanjut dia, yang memanfaatkan teknologi dapat memberikan materi yang berkualitas bagi anak didik. Utamanya, untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi murid, dan meningkatkan kualitas SDM guru.
Oleh karena itulah, mindset yang berkembang dalam masyarakat harus kita ubah. TIK hanya memberatkan dan menambah rumit pekerjaan. Haruslah dirubah menjadi, TIK adalah hal yang mempermudah segalanya.
“Jadi semua siswa dapat bersama-sama mendapatkan manfaatnya,” katanya.
Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, ditempat yang sama, juga menjelaskan, bahwa untuk mendekatkan teknologi dengan sekolah, pihaknya akan mengalokasikan ribuan unit komputer. Sehingga para guru dan kepala sekolah di era digitalisasi harus bisa melakukan adaptasi.
“Kita akan melakukan pengadaan secepatnya,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bondowoso, Harimas, Direktur Utama PT. Ladang Karya, Nur Hidayati, Chief Representative Intel Indonesia, Tommy Ferdianto, dan sejumlah guru dan kepala sekolah.(latif)
