Bupati Jember Berikan Uang Insentif Bagi Guru Kitab Umat Hindu

oleh -44 Dilihat
oleh
Bupati Faida saat acara

JEMBER, PETISI.CO – Umat Hindu Dharma  Kabupaten Jember, Gelar Dharma Santhi (silaturohim) dari rangkaian puncak Hari Raya Nyepi, diawali dengan Melasti (Lelarung Sesaji), pawai Ogoh-ogoh, dan pembacaan Kitab Suci serta serangkaian bakti sosial, Minggu (28/5/2017).

Hadir  dalam kegiatan ini Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) JawaTimur Profesor I Ketut Tanra, Ketua PHDI Kabupaten Jember Dr I Wayan Wesia Atdmaja Msi dan Rektor Unej Jember.

Tampak hadir Bupati Jember dr Faida, bersama Kapolres Kusworo Wibowo, dan Komandan Kodim Jember Letkol INF Rudianto,sSerta PLT Sekda Mirvano.

Kegiatan ini dilaksanakan di gedung Sutarjo Unej Jl, Kalimantan, Kelurahan/ Kecamatan Sumbersari, Kabupten Jember.

Ketua Panitia  Dharma Santhi I Komang Paseh Ardika SH, pada wartawan mengatakan, giat Dharma Santhi merupakan pucak kegiatan dari perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1939/tahun 2017.

“Dharma Santhi merupakan puncak dari rangkaian perayaan Hari Nyepi, yang sebelumnya dilakukan perayaan Melasti, pawai ogoh-ogoh, dan Lomba Osawe Darma pembacaan kitab suci, serta serangkaian bakti sosial,” ujarnya.

Menurutnya, hari ini merupakan silaturohim agung antar Umat Hindu dengan jajaran Muspida dan Muspika serta Ormas Agama Kabupaten Jember.

Sementara, Ketua PHDI Kabupaten Jember I Wayan Wesia Atdmaja, dalam Dharma Santhi dengan tema Catur Brata Penyepian Memperkuat Toleransi Kebinekaan Berbangsa dan Bernegara Demi Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tentunya perayaan puncak Dharma Santhi, bagian dari berdamai dengan diri  sendiri dan lingkungan, sehingga mendapatkan kebahagian dan kesejahteraan bersama, saling menghargai satu dengan yang lain, seperti halnya di Jember masyarakatnya yang madani dan sudah berjalan rukun,” ungkap I Wayan Wesia Atdmaja.

Lanjut Ketua PHDI Kabupaten Jember, Ia sangat mengapresiasi kebijakan Bupati Jember dr Faida, memberikan itensif pada guru asram (Kitab Suci Weda), dan biaya perawatan tempat beribadah Pure bagi Umat Hindu.

“Kami didudukan setara dengan umat yang lain merupakan kebahagian tersendiri, dengan diberikannya uang Itensif bagi guru Asram kitab suci Weda, dan juga bagi aparat sangat membantu umatnya dalam melaksanakan ibadah maupun dalan perayaan agama,” pungkas I Wayan.

Bupati Jember dr Faida pada wartawan, mengapresiasi keragaman agama di Kabupaten Jember.  “Jember merupakan kota damai meski di bulan Ramadan perayaan  Dharma Santhi Umat Hindu berjalan damai, dengan beragaman umat beragama merupakan satu kekuatan bangsa dari unsure Kebhineka Tunggal Ika, satu sama lain bisa beribadah dengan lancar,” paparnya.

Lanjut Faida, bupati perempuan pertama Jember ini,  “Untuk itu Pemerintah Kabupaten juga ingin memberikan uang Isentif bagi guru Kitab dan pemeliharaan 12 pure yang ada di Jember, seperti halnya yang sudah diberikan pada Umat  Agama yang lain,“ jelas Faida. (yud)