MOJOKERTO, PETISI.CO – Status desa tertinggal di Kabupaten Mojokerto sudah tidak ada lagi. Hal tersebut menjadi salah satu motivasi Bupati Mojokerto untuk terus mendorong seluruh desa di 18 kecamatan se- Kabupaten Mojokerto agar lebih tepat menyusun program-program prioritas pembangunan dan selalu berinovasi.
Hal ini dibahas di acara silaturahmi bersama Asosiasi Kepala Desa (AKD) di Kecamatan Puri dan Kecamatan Mojoanyar, Jumat (31/01/2020).
Di beberapa pertemuan AKD sebelumnya yang dibahas tentang program strategis, terkait BK desa, tata kelola pemerintahan yang efektif, hingga progress pembangunan jangka panjang di Kabupaten Mojokerto.
Perencanaan dan realisasi pembangunan harus berjalan baik, apalagi 60 persen kebutuhan di desa harus sudah dirangkum, untuk perencanaan 2021 apalagi sudah disupport dengan program BK yang sudah dianggarkan kurang lebih total Rp 60 miliar.
“Sekarang ini desa-desa juga dituntut jangan kering inovasi,” kata Bupati.
Camat Puri Nalurita Priswiandini dalan pertemuan ini menekankan agar para kepala desa lebih memaksimalkan potensi desa masing masing.
“Allamdulillah kita mendapat BK desa Rp 15 miliar yang diberikan ke 9 desa, agar bisa dimaksimalkan dan ada beberapa usulan pembangunan oleh para kades diantaranya, perbaikan pilar jembatan arah Mlanten ke Puri, juga pelebaran jalan poros Desa Tambakagung,” kata Camat.
Selanjutnya, untuk pertemuan AKD di Desa Kepuhanyar Kecamatan Mojoanyar usulan yang disampikan tentang pengajuan kenaikan gaji para perangkat desa sesuai UMR. Juga fasilitas pengembangan badan usaha milik desa (BUMdes), pembangunan infrastructure jalan poros.
Pembangunan terdepan di Kabupaten Mojokerto memang kita sasar mulai dari desa, kita akan dorong terus, tinggal lihat kemampuan dearahnya seperti apa , jadi saya minta nanti di APBDesa terpenuhi semua indikator perencanaan pembangunan,” katanya.(nang)