Bupati Trenggalek Pamerkan Wisata Tebing Kepuh ke Bupati se Indonesia

oleh -633 Dilihat
oleh
Mas Ipin bersama istri diwawancarai wartawan usai acara

TRENGGALEK, PETISI.CO – Ada saja cara Bupati Trenggalek M Nur Arifin dalam mengenalkan destinasi wisata Trenggalek ke dunia internasional. Tak cukup melalui pameran wisata, Mas Ipin, sapaan akrabnya punya cara lain agar destinasi wisata Trenggalek bisa populer.

Cara yang ditempuh Mas Ipin, adalah menggelar even “Light & Sound Festival”. Acara yang dikemas dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-24, Asosiasi Pemerintah Kabupaten seluruh Indonesia (APKASI) ini digelar di wisata Tebing Kepuh, Jumat ((7/6/2024) malam.

Suasana “Light & Sound Festival” di Tebing Kepuh

Mas Ipin menghadirkan Bupati se Indonesia, serta sejumlah delegasi luar negeri, antara lain Thailand, Filipina dan Taiwan. “Tebing Kepuh ini merupakan destinasi wisata baru Trenggalek. Kami senang bisa mengenalkan Tebing Kepuh ke Bupati di tanah air dan para delegasi luar negeri,” katanya usai acara.

Lokasi Tebing Tepuh berada di Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek. Sebelum disulap menjadi destinasi wisata, kawasan ini dulu merupakan bekas galian tambang Andesit.

Di lokasi bekas tambang galian C ini, juga ada lubang tambang yang kini menjadi embung penyimpanan air tanah. Namanya Embung Kayen. Kedua lokasi bekas tambang itu, kini menjadi tempat wisata yang menarik dan banyak dikunjungi masyarakat.

Mas Ipin bangga dengan wisata alam ini. Hal ini merupakan simbol dari ekologi. Kalau dulu, sumber perekonomian itu selalu dikonotasikan dengan perekonomian yang merusak, degeneratif. Kini bisa diubah jadi simbol dari regeneratif ekonomi.

“Jadi, kalau dulu bekas tambang dianggap tidak ada manfaatnya, seakan-akan lahan tidak bernilai. Ternyata setelah ditambang masih bisa menghasilkan ekonomi,” papar suami dari Novita Hardini, Calon Anggota DPR RI terpilih Dapil 7 Jatim ini.

Upaya membangkitkan wisata desa, menurut Mas Ipin, memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras dari semua komponen desa hingga sentuhan dari pemerintah daerah.

“Makanya sekarang itu kalau ada hajatan pemerintah seperti Musrenbang tidak kami gelar di hotel, tapi di desa-desa wisata. Ini sebagai upaya untuk membangkitkan desa wisata. Menggali potensi ekonomi dari bekas tambang,” jelasnya.

Pihaknya berkomitmen pemerintah daerah yang dia pimpin bisa terus mendorong pemerintah desa untuk bergerak bersama dengan merevitalisasi bekas-bekas tambang menjadi kawasan yang memiliki manfaat ekologi dan ekonomi. “Dulu daerah ini menjadi kota mati, sekarang jadi kota hidup,” tandasnya.

Acara HUT APKASI semalam, berlangsung semarak. Selain pertunjukan lampu, fashion dan suguhan makanan khas Trenggalek, juga dilakukan penyerahan sejumlah penghargaan.

Trenggalek menjadi Kabupaten pertama penerima Renewable Energy Certificate (RECs) atas kerjasamanya bersama PLN untuk memilih sumber listrik dari energi terbarukan.

Sertifikat ini diberikan oleh APX inc sebagai operator dan administrator yang memiliki hak mengeluarkan sertifikat TIGRs (Tradable Instruments for Global Renewable) melalui PLN.

Di dalam sertifikat tersebut Pemkab Trenggalek melalui PLN memilih untuk mengelektrifikasi Pendopo, Perkantoran dan event semalam menggunakan energi listrik dari PLTA Cirata.

Oleh karena itu, Bupati Trenggalek M Nur Arifin diberikan piagam penghargaan atas dedikasi dan dukungan terhadap pengembangan serta pemanfaatan energi baru terbarukan melalui Layanan PLN Green Energy as a Service (GEAS) – Renewable Energy Certificate (REC) pada pemakaian listrik di lingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.