MAGETAN, PETISI.CO – Kab Magetan, sebentar lagi akan memiliki ‘hajatan’ untuk memilih calon pemimpin di level paling dasar, yakni pemilihan kepala desa yang akan dilaksanakan secara serentak di 184 desa yang tersebar di 18 kecamatan.
Salah satu desa yang mendapat perhatian publik adalah di Desa Banjarejo Kec Panekan Kab. Magetan. Selain karena wilayahnya yang secara geografis berbatasan langsung dengan Kab. Ngawi yang dikhawatirkan rawan dengan potensi gesekan sosial, juga terdapat fenomena menarik yang terjadi di desa tersebut, yakni munculnya calon termuda dalam sejarah desa tersebut. Bahkan mungkin juga di Kab. Magetan selama ini.
Joko Nugroho, S.Pd atau yang akrab dipanggil Inue adalah calon Kepala Desa Banjarejo termuda dalam sejarah.
Pemuda kelahiran 15 Nopember 1990 itu adalah putra kedua dari empat bersaudara keluarga (Alm.) Hadi Wiyono dan Sutiyem S.Pd.
Lahir dan tumbuh di kalangan keluarga pendidik yang agamis, dan mengutamakan kejujuran dan keterbukaan dalam segala hal, membuat dirinya tumbuh dan matang dalam segala aspek kehidupan, baik dalam keluarga, berorganisasi maupun bermasyarakat.
Sarjana Pendidikan lulusan IKIP PGRI Madiun tahun 2015 itu memang lain dari pemuda sebayanya. Disaat pemuda sebayanya sedang sibuk dengan mencari pekerjaan dan urusan untuk masa depannya masing – masing, dia malah sibuk memikirkan tentang nasib dan kemajuan desanya yang ia cintai.
Organisasi Karang Taruna yang Ia ikuti dan kembanggakan bersama kawan – kawanya selama ini, rasanya belum cukup untuk dia bisa berbuat banyak untuk kemajuan desanya.
Oleh karena itulah, ketika para tokoh dan warga masyarakat desanya mengusulkan agar dia mau maju untuk menjadi pemimpin Desa Banjarejo yang dia cintainya, dengan segala pertimbangan dia menyetujuinya, dengan harapan dan cita-cita akan tercipta perubahan, keterbukaan dan kemajuan di Desa Banjarejo tercinta.
”Dengan segala hormat, saya menghargai jasa – jasa beliau para pemimpin (kepala desa) yang terdahulu, yang selama ini sudah berbuat banyak bagi Desa Banjarejo tercinta ini, akan tetapi perubahan dan keterbukaan adalah suatu keniscahyaan di era globalisasi ini, maka dari itu pula, atas dukungan segenap warga dan tokoh masyarakat Desa Banjarejo tercinta ini, ijinkan saya maju untuk ikut berbuat dan bekerja untuk desa kami tercinta dengan harapan akan tercipta perubahan, keterbukaan dan kemajuan desa ini,” ujarnya saat ditemui Petisi.co di kediamanya.
“Memang, kompetitor yang dihadapi tidaklah ringan, karena beliau (Janti,red) adalah Kepala Desa dua kali masa jabatan di desa kami, akan tetapi pemuda dan seluruh warga desa ini juga butuh perubahan, penyegaran dan keterbukaan, sehingga kami warga Desa Banjarejo bisa maju seperti desa-desa yang lain di Magetan, bahkan di Indonesia,” kata Suparno salah satu tokoh pemuda yang dipercaya di Desa tersebut kepada petisi.co.
Semangat perubahan, keterbukaan dan kejujuran adalah semangat yang didengungkan oleh Joko Nugroho, calon pemimpin muda desa tersebut, yang sangat merindukan kemajuan di desa tercintanya yang selama ini masih sangat tertinggal oleh desa – desa lain di wilayahnya.
Perhelatan puncak pilkades serentak di Magetan memang masih kurang lebih satu bulan, yakni tanggal 27 Nopember 2019. Namun nampak para calon dan tim sukses sudah mempersiapkan strateginya masing-masing agar bisa meraih suara maksimal.(nog/ags)