SURABAYA, PETISI.CO – Pengerukan rutin dilakukan hampir di semua sungai atau pun saluran air yang berada di Kota Surabaya, termasuk yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, sebagai langkah pencegahan terhadap munculnya genangan air di berbagai titik yang bisa jadi menyebabkan terjadinya banjir. Salah satunya di Sungai Kalimas.
Kepala Bidang Pematusan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya Syamsul Harjadi menyatakan, pengerukan ini tidak harus melihat atau pun kewenangan siapa. Menurutnya jika tujuannya untuk kepentingan warga, maka pengerukan ini harus dilakukan. Namun tetap berkoordinasi dengan pigak-pihak terkait.
“Wilayah yang bukan kewenangan kita, seperti di Kalimas di tahun 2018. Kita berkoordinasi dan kerja bersama dengan Jasa Tirta selaku pengelola untuk melakukan pengerukan mulai dari Jembatan Bungkuk, Jalan Ngagel, Jalan Ratna, kemudian Kramat Gantung, Peneneh, Kalimas sampai hilir,” kata Syamsul, Jumat (27/12/2019).
Ia mengakui, untuk melakukan sebuah pengerukan tidak boleh sembarangan, dikarenakan harus memperhatikan ada atau tidak sebuah konstruksi bangunan pada pinggir sungai. Khusunya di Kalimas.
Pihak Jasa Tirta sebagai pengelola menyarankan, pemkot hanya boleh melakukan pengerukan dengan kedalaman beberapa meter saja dan hal tersebut yang dilakukan oleh jajaran Dinas PU Bina Marga dan Pematusan.
“Gak bisa terlalu dalam, ada batas yang harus ditaati bersama. Kalau pengerukan terlalu dalam konstruksi di pinggir bisa sleeding. Biaya yang dikeluarkan akan lebih besar lagi. Jadi, mengeruk saluran ada hitungannya, sejauh mana yang boleh dikeruk atau tidak boleh dikeruk,” tuturnya.
Menurut Syamsul, pada tahun 2018 lalu ketika melakukan pengerukan pihaknya mendapatkan hasil 6.570 rit, dimana satu rit sendiri berarti sama dengan satu dump truck.
“Jika ditotal, hasil pengerukan di Kalimas berkisar 40 ribu meter kubik,” ujarnya.
Kegiatan pengerukan ini sebenarnya telah dilakukan Pemkot sejak tahun 2011. Pengerukan itu dilakukan di saluran primer, sekunder hingga tersier.
Satgas Pematusan juga melayani kerja bhakti bersama masyarakat untuk membersihkan saluran di sekitaran lingkungan tempat tinggal mereka masing-masing, yaitu pada hari Sabtu dan Minggu.
“Permintaan kerja bhakti dari masyarakat banyak sekali. Biasanya, kita bantu pengangkutan, kalau untuk tempat yang sulit, seperti di bawah jalan dan gorong-gorong, satgas yang masuk,” ungkapnya.(nan)