MOJOKERTO, PETISI.CO – Peringatan Hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari, diharapkan tidak dirayakan oleh warga Kota Mojokerto. Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari usai inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah indekos, Jumat (14/2/2020) sore.
Ning Ita, sapaan akrab wali kota, melakukan penyisiran di sejumlah indekos bersama Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto. Penyisiran ini, tidak lain untuk mencegah terjadinya perbuatan asusila atau di luar norma bagi kalangan remaja dan dewasa saat perayaan hari kasih sayang.
“Budaya Valentine itu, bukan budaya bangsa kita. Ini sudah salah kaprah, salah mengartikan. Khusunya anak-anak remaja bahkan dewasa pun, memperingati Hari Valentine dengan hal-hal di luar norma. Maka dari itu, kami menggelar razia ini, barang kali menemukan anak-anak yang melakukan kegiatan di luar kaidah,” tegasnya.
Sebelumnya, melalui surat edaran Ning Ita mengimbau kepada seluruh sekolah-sekolah agar anak-anak didik tidak merayakan Hari Valentine. Sehingga, kegiatan-kegiatan yang mengarah pada hal-hal negatif bisa dicegah sejak dini. “Kami sudah berikan imbauan kepada pihak sekolah untuk diteruskan kepada orangtua, agar anak-anak tidak merayakan Valentine yang dapat merugikan diri sendiri,” imbuhnya.
Kendati tidak ditemukan anak-anak yang melakukan kegiatan di luar norma, namun Ning Ita mendapati anak di bawah umur yang putus sekolah dan harus bekerja sebagai pemandu lagu (PL). “Ini sangat miris. Bagaimana seorang anak yang seharusnya mengenyam pendidikan SMP, tapi harus bekerja seperti ini. Nanti saya mau bertemu dengan orangtuanya,” tandasnya. (nang)