SURABAYA, PETISI.CO – Masa jabatan Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya tak lama lagi akan purna. Banyak cerita yang tuliskan olehnya, selama dua periode memegang komando kota metropolitan kedua di Indonesia ini.
Dalam sebuah kesempatan, atau tepatnya ketika melakukan bincang santai secara daring, bersama paguyuban perumahan yang terletak di Kecamatan Sambikerep, Surabaya, Tri Rismaharini menjabarkan suka dukanya selama menjadi Wali Kota Surabaya.
Risma yang menjabat Wali Kota Surabaya sejak periode 2010 menjabarkan beberapa permasalahan yang dihadapi olehnya, seperti persoalan banjir hingga problem sosial. Kemudian dilanjutkan dengan menceritakan, jika dirinya pernah berjanji membuat Kota Pahlawan go internasional dengan rentetan prestasi dan inovasi perubahan hingga kemajuan kota.
“Saya harus bisa membawa kota ini ada di peta dunia. Artinya warga dunia bisa mengerti dan tahu bahwa ada kota yang namanya Surabaya. Alhamdulillah terwujud,” kata Wali Kita Risma kepada warga secara daring, Sabtu (24/10/2020).
Wanita kelahiran 58 tahun silam itu menyebut penutupan kawasan Dolly tahun 2014 lalu. Risma ingat betul keputusannya menghentikan secara permanen kawasan lokalisasi itu bukanlah perkara gampang.
Namun karena tekatnya sudah kokoh, langkah penutupan ktu dengan berani ia ambil. Akhirnya upayanya berbuah manis, realisasi penutupan kawasan lokalisasi bisa berjalan.
Ujian berat kembali hinggap di Surabaya, tepatnya pada Minggu pagi 2018 lalu, tiga gereja di kota yang ia pimpin digempur tragedi peledakan bom. Kala itu sebutnya, Kota Pahlawan sangat berduka.
“Peristiwa bom dua tahun lalu. Itu adalah hal yang sangat menyedihkan dan berat untuk kami. Saya bersyukur bisa melewati semua itu,” ucapnya.
Selain kisah duka, Risma juga mendeskripsikan beberapa cerita manis selama dirinya bertugas, seperti angka kemiskinan yang turun secara signifikan.
Kemudian deretan penghargaan dari dalam maupun luar negeri yang masuk ke daftar prestasi Kota Surabaya. Terlebih, pihak asing juga menyatakan pengakuannya atas kemajuan kota berumur 727 tahun ini.
“Lalu suhu udara turun, warga lebih ramah. Itu yang membuat orang asing atau wisatawan berkunjung ke kota ini. Dan masih banyak lagi tentunya. Kami sangat bersyukur Surabaya sudah semakin baik dari hari ke hari,” terang Tri Rismaharini.
Seusai mendengar suka duka Risma selama memimpin Surabaya, warga yang berada di balik layar pun tak kuasa membendung kagum atas prestasi kotanya.
Tak pelak banjir tanggapan mengalir begitu saja, salah satunya datang dari warga RT 04 RW 06 bernama Mariani yang menyatakan rasa syukur telah dipimpin oleh Risma.
Menurut dia, Risma merupakan pemimpin yang mempunyai jiwa adil dan bijaksana. Bahkan, Mariani menyebut jika dirinya pernah berjumpa langsung dengan Wali Kota Surabaya itu di Pasar Keputran.
“Saya pernah bertemu dengan ibu di Pasar Keputran. Saya senang karena sebagai warga Surabaya diperhatikan oleh ibu. Sehat terus bu. Doa kami menyertai,” pungkas dia. (nan)