Debat Paslon Pilwali Kota Kediri Diwarnai Kericuhan

oleh -71 Dilihat
oleh
Debat Paslon Pilwali Kota Kediri Diwarnai Kericuhan

KEDIRI, PETISI.CO – Debat Publik calon Walikota dan Wakil Walikota Kediri sempat berhenti sejenak lantaran massa pendukung paslon nomor 3 Samsul-Teguh tidak terima, karena salah satu stasiun TV lokal dianggap tidak adil dalam menayangkan siaran live.

Massa mengangap gambar yang diambil hanyalah pendukung nomor urut 2, sedangkan nomor urut 1 dan 3 tidak begitu diperhatikan.

“Matikan saja siaran live ini atau acara kita mulai dari awal,” teriak Ahmad Qodiron salah satu Timses Nomor urut 3 yang tersulut emosinya, Senin (23/4/2018) malam.

Hal senada juga disampaikan Sekertaris Partai Hanura Roy Kurnia Irawan, dirinya mengatakan seluruh pendukung Paslon Nomor urut 3 sangat menyayangkan kejadian semalam, dirinya juga sangat kecewa sekali kepada pihak penyelenggara yang tidak bisa mengkondisikan dan mengawasi media yang menyiarkan Live.

“Masak iya, peliputan siaran langsung yang lebih sering diambil gambar hanya paslon nomor urut 2, sementara 1 dan 3 tidak begitu sering, dan yang lebih parah adalah saat tim sukses pendukung paslon nomor 3 melakukan yel-yel, penyelengara tidak mengambil gambar saat siaran langsung tersebut, disitu justru malah yang diambil gambar tim sukses paslon nomor urut 02 dimana paslon tersebut adalah paslon Incumbent,”  jelasnya.

Selain itu, Laki – laki yang akrab disapa Roy tersebut juga mengatakan bahwa kejadian tersebut menurutnya sangat merugikan tim pemenangan paslon nomor urut 3.

“Penyelenggara  kami anggap tidak proposional. Kami juga sangat menyayangkan ada kejadian dimana saat mulai duduk untuk mengikuti acara debat kandidat sampai berakhirnya acara pihak penyelenggara tidak menyediakan air minum kepada para tim peserta, tahu kalau pihak penyelenggara tidak menyediakan, maka kami pasti akan membawa air minum sendiri. Sebab tim pendukung yang kami bawa sampai kehausan mencari air minum,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemiluhan Umum Kota Kediri Agus Rofik menjelaskan, bahwa kejadian ini adalah human eror dari cameramen yang tidak cermat melihat situasi.

“Ada kesalahan teknis yang bagian nyorot, mereka kurang cermat melihat situasi hingga tidak menyadari hasil shotingannya itu melebihkan antara yang satu dengan yang lain. Dan setelah kita ingatkan akhirnya mereka bisa membenahi kesalahan tersebut,” pungkasnya.(bay)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.