SURABAYA, PETISI.CO – Lagi-lagi jumlah pasien Virus Corona (Covid-19) yang sembuh atau negatif di Jawa Timur (Jatim) bertambah. Pada Jumat (10/4/2020), jumlah pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 6 orang.
Dengan demikian, total jumlah pasien Covid-19 di Jatim yang sembuh sebanyak 63 orang atau setara 24,61 persen. Enam pasien Covid-19 yang sembuh itu berasal dari Surabaya 5 orang dan satu orang dari Kabupaten Madiun.
“Sampai hari ini capaian tingkat kesembuhan sebesar 24,61 persen. Semoga kedepan semakin banyak yang sembuh,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Kamis (9/4/2020).
Selain pasien yang sembuh, pasien positif Covid-19 juga bertambah 33 orang. Total pasien positif Covid-19 kini menjadi 256 orang dari sehari sebelumnya sebanyak 223 orang.
Tambahan 33 pasien positif itu, Kota Pasuruan (2), Kabupaten Probolinggo (3), Kota Surabaya (4), Kabupaten Bangkalan (2), Kabupaten Gresik (2), Kabupaten Kediri (2), Kota Kediri (4), Kabupaten Banyuwangi (2), Kabupaten Pasuruan (3) dan Kabupaten Madiun (2).
Kemudian Kabupaten Nganjuk (1), Kabupaten Magetan (1), Kabupaten Sidoarjo (1), Kota Probolinggo (1), Kabupaten Lumajang (1), Kabupaten Malang (1), Kabupaten Ponorogo (1).
“Jadi hari ini ada tambahan empat daerah zona merah baru. Yakni Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Kabupaten Probolingo dan Kota Probolinggo. Ini karena sudah ada pasien positif Covid-19,” ujar Khofifah.
Sedangkan untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 13.342 dari sebelumnya 1.260 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 1.333 dari sebelumnya 13.006 orang.
Selain itu, angka kenaikan juga terjadi pada pasien meninggal. Ada tambahan 5 orang meninggal, sehingga total pasien Covid-19 di Jatim yang meninggal menjadi 22 orang.
Lima pasien meninggal berasal dari Surabaya (2), Kabupaten Sidoarjo (1), Kabupaten Lumajang (1) dan Kabupaten Bojonegoro (1).
Khofifah terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam situasi wabah Covid-19 seperti saat ini. Warga tetap tinggal di rumah. Jika keluar rumah, harus karena ada sesuatu hal yang sangat mendesak.
“Jika keluar rumah, jangan lupa pakai masker kain. Masker kain ini bisa dicuci dan dipakai lagi. Sekali lagi, kita harus semakin waspada. Tapi jangan panik,” katanya. (bm)
