TRENGGALEK, PETISI.CO – Memasuki akhir tahun 2019, Pengadilan Agama (PA) Trenggalek mencatat dari Januari hingga November 2019, sebanyak 2766 perkara yang diterima dan 2529 yang sudah diputus.
Dari 2529 perkara yang sudah diputus di dominasi gugat cerai istri dengan tercatat 1090 status janda baru, sedang duda sebanyak 491 di Trenggalek.
Hal tersebut disampaikan Ketua PA Trenggalek Drs. H. Nur Chozin, S.H., M.Hum melalui Panitera Muda Hukum Ahmad Faruq Setiawan,S.H. saat ditemui petisi.co di kantornya.
“Pengadilan Agama Trenggalek mencatat dari bulan Januari hingga bulan November 2019 sebanyak 2766 perkara yang diterima dan 2529 yang sudah diputus,” ujarnya, Kamis (19/12/2019).
Dia menambahkan, untuk penghitungan global dalam 1 tahun bisa dilihat akhir bulan Desember 2019 mendatang.
“Untuk mengetahui penghitungan keseluruhannya dalam setahun baik perkara yang diterima atau yang sudah diputus dalam setahun nanti bisa dilihat di akhir bulan Desember ini,” tambahnya.
Lebih lanjut Ahmad Faruq Setiawan mengungkapkan bahwa dari bulan Januari hingga November 2019 ada sebanyak 1090 istri sudah sah menyandang status janda dan 491 suami berstatus duda.
“Dari bulan Januari sampai bulan November ada 1090 cerai gugat dan 491 cerai talak, sehingga status janda baru ada 1090 istri dan 491 suami sudah berstatus duda,” ungkapnya.
Dari sekian jumlah itu penyebab perceraian, 40% didominasi karena dari faktor ekonomi, 30% perselisihan pertengkaran terus menerus disebabkan pihak lain, 20% ada yang meninggalkan salah satu pihak dan tak pernah kembali, sedang sisa permasalahan ada yang disebabkan kawin paksa, suami yang suka judi dan minuman keras dan lain sebagainya.
Disinggung adanya catatan 1 orang yang masuk daftar ijin poligami, Ahmad Faruq mengatakan bahwa kalau ingin berpoligami memang harus mengajukan permohonan ijin poligami ke PA.
“Iya memang harus mengajukan permohonan ijin ke PA,untuk berpoligami ada syarat komulatif dan alternatif,” terangnya.(par)
