BONDOWOSO, PETISI.CO – Plengsengan penahan jalan di Desa Klampokan, Kecamatan Cermee, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, yang belum lama dibangun, kini sudah ambrol.
Ambrolnya plengsengan tersebut, dipicu terjangan air hujan yang melanda kawasan setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, plengsengan penahan jalan Klampokan-Cermee itu ambrol Minggu (18/2/2018) sore.
Ketika hujan deras yang melanda di kawasan Klampokan, membuat air yang mengalir ke drainase tertahan oleh plengsengan.
Lantaran tak mampu menahan, membuat bangunan plengsengan itu ambrol dan merusak persawahan milik petani warga setempat.
Ambrolnya itu pun menjadi perhatian warga. Sebab, pengerjaan plengsengan tersebut baru dibangun tahun 2017 oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bondowoso.
“Proyek itu dananya Rp 181.048.000 dari program Jaringan Aspirasi Masyarakat (Jasmas), sedangkan pelaksana proyek itu, CV. Kara Engineering,” kata Imam warga setempat.
Hasil penelusuran petisi.co, pelaksana proyek tersebut adalah Agus beralamat Desa Wonosari Kecmatan Wonosari, Bondowoso.
Menurut Agus, terkait ambrolnya bangunan TPT Desa Klampokan itu, pihaknya melakukan perbaikan.
“Betul, proyek itu yang mengerjakan saya, tapi itu masih masa pemeliharaan, jadi saya akan membenahi,” katanya belum lama ini.
Kasus proyek ini, jelas dia, sudah melebar ke mana-mana.
“Saya tahu siapa yang menyebarkan ambrolnya proyek itu,” jelasnya.
Setelah ditanya siapa yang menyebarkan kasus tersebut, akhirnya dia menjawab. Dia juga dari sebuah media online dan merangkap sebagai kontraktor.
“Sedangkan pelaksananya adik ipar saya, juga mantan pelaksana saya,” ungkapnya.
Terkait kasus ambrolnya proyek tersebut, warga setempat ragu dengan kualitas pembangunan plengsengan itu.
Katanya, instansi terkait perlu melakukan peninjauan, untuk memastikan kualitasnya. Mengingat, plengsengan tersebut tergolong baru dibangun. (bambang hendro)
