Diduga Ada Eksplorasi Minyak dan Gas, Banjir di Tanggulangin Belum Surut

oleh -126 Dilihat
oleh
Banjir yang menggenangi Desa Kedung Banteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin.

SIDOARJO, PETISI.CO – LSM Pusaka mendesak Pemkab dan DPRD Sidoarjo untuk menuntut pertanggungjawaban Minarak Lapindo Brantas (MLB) atas banjir yang menggenangi Desa Kedung Banteng dan Banjarasri, Kecamatan Tanggulangin selama hampir dua terakhir.

Direktur LSM Pusaka Sidoarjo, Fatihul Faizun mengatakan banjir yang melanda dua desa tersebut merupakan dampak dari kegiatan ekplorasi dan eksploitasi gas bumi di kawasan tersebut.

Ia sendiri mengaku sudah melakukan penelitian langsung ke Fesa Kedung Banteng dan Banjarasri sebagai bahan kajian LSM-nya terkait kegiatan perusahaan milik Bakrie bersaudara tersebut.

Sebelum diurug, lahan areal persawahan yang sekaligus menjadi daerah resapan air hujan tidak pernah banjir.

Menurut pria yang akrab dengan panggilan Paijo itu, banjir terjadi lantaran kedua desa tersebut dikepung urugan di atas lahan seluas 1 hektar lebih yang dilakukan MLB di kawasan sekitar sumur TG 6 dan TG 10.

“Sebelum diurug, lahan tersebut adalah areal persawahan yang sekaligus menjadi daerah resapan air hujan sehingga tidak pernah banjir. Namun sejak dua tahun lalu, saat Lapindo mengelola sumur eksplorasi gas bumi di sana, kawasan itu selalu tergenang air setiap musim hujan,” sebutnya.

Oleh karena itu sudah selayaknya Pemkab maupun DPRD Sidoarjo menuntut PT Lapindo untuk melakukan tindakan untuk mengatasi banjir tersebut. Kewajiban itu merupakan bagian dari dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) yang diterima PT Lapindo dari Pemkab Sidoarjo.

“Jadi jangan buru-buru menggunakan Dana Tak Terduga yang ada di Pos Bagian Umum Setda Pemkab Sidoarjo sebelum ada tindakan dari MLB,” tandas Paijo. (try)

No More Posts Available.

No more pages to load.