Diduga Ayan Kambuh, Bocah Tegalsari-Ambulu Tewas di Parit

oleh -74 Dilihat
oleh
Korban saat dievakuasi.

JEMBER, PETISI.CO – Diduga akibat penyakit ayan yang diidapnya kambuh, Ekbal Abitiya (13), warga Dusun Tutul Rt 01 – Rw 22 Desa Tegalsari Kecamatan Ambulu, Minggu (26/3/2017), ditemukan tewas di sebuah sungai kecil (parit), yang lokasinya di areal persawahan, berjarak kurang lebih 500 meter dari rumahnya.

Dugaan tewasnya putra dari pasangan Sugeng dan Titin Istiqomah ini karena penyakit ayan kambuh, dikuatkan pernyataa teman-teman bermainnya, sesaat sebelum meninggal. Bahwa korban ketika berada di dalam parit mengalami kejang-kejang.

Karena takut, teman teman korban lari meninggalkan korban dan memberitahukan kepada ibu korban.

“Saat itu saya diberitahu rekan-rekan Ekbal, bahwa Ekbal kejang-kejang saat berada dalam parit, ” ungkap ibu Ekbal.

Mendapat laporan teman Ekbal, ibu yang selama ini membesarkan putranya sendirian, karena sudah bercerai dengan suaminya, bergegas menghampiri lokasi. Namun nasib berkata lain, ketika sampai di TKP, Ekbal sudah tak bernyawa.

“Sesampainya di lokasi, saya mengetahui Ekbal sudah tidak bernyawa, dan sudah berada di pinggiran parit,” katanya dengan kalimat terbata-bata dan air mata yang mengalir di pipinya.

Diketahui Ekbal awal ditemukan oleh Somitjan dan Khoirul, dua petani yang hendak memanen padi di sawah yang lokasinya tak jauh dari tempat kejadian (TKP).

“Awalnya waktu itu saya melihat ada sosok tubuh dengan posisi badan tengkurep di parit, curiga,  saya datangi dan saya coba menyapanya, kok gak bergerak, akhirnya saya balik, melihat mulut berbusa, korban saya angkat ke atas, dan ternyata sudah tak bernyaw,” ungkap Somitjan.

Diceritakan oleh ibunya, awalnya korban berpamitan bersama teman-temannya pergi ke sawah untuk mencari belut. Diduga karena udaranya dingin akibat sekujur tubuhnya basah, sehingga tak bisa bertahan dan drop yang berakibat penyakit ayannya kambuh.

“Paginya dia masih makan bersama saya, tak lama setelah itu pamitan bermain bersama temannya. Ya tak lama kemudian Ekbal ditemukan meninggal, ya mungkin ini sudah nasibnya, memang dia mengindap ayan sejak kecil,” papar Titin. (yud)