Digerojok Rp 7,65 T, Pemprov Jatim Targetkan Tahun 2020 Bebas Desa Tertinggal

oleh -74 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah paparkan program Pemprov Jatim bebaskan desa tertinggal di tahun 2020.

SURABAYA, PETISI.CO – Tahun 2020 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menargetkan tidak ada lagi desa berstatus Desa Tertinggal di Jatim. Untuk merealisasikan target tersebut, pemprov mengandalkan bantuan Dana Desa dari Pemerintah Pusat.

Berdasar Surat Menteri Keuangan nomor: S-702/MK.07/2019 tentang Penyampaian Rincian Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020, besaran dana desa untuk Jatim tahun ini mencapai angka Rp 7,65 triliun. Dibanding tahun sebelumnya, alokasi dana itu mengalami peningkatan sebesar Rp 213 miliar.

Besaran dana desa itu akan didistribusikan untuk 7.724 desa yang tersebar di 29 kabupaten dan Kota Batu. Sementara desa di Jatim yang berstatus Desa Tertinggal sebanyak 365 desa.

“Saya minta pada seluruh kepala desa di Jatim untuk memaksimalkan penggunaan dana desa, agar tahun 2020 sudah tidak lagi Desa Tertinggal,” tegas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dalam pembukaan Rapat Kerja Percepatan dan Penyaluran Dana Desa yang diikuti kepala desa se Jatim di JX International, Surabaya, Selasa (25/2/2020).

Dijelaskan, dana desa di Jatim meliputi tujuh prioritas. Yakni, untuk menurunkan tingkat kemiskinan, pemberdayaan masyarakat, pemberdayaan ekonomi, pemenuhan sarana dan prasarana, penanganan desa tertinggal, pencegahan stunting dan padat karya tunai desa. “Kami minta kepala desa bisa melakukan percepatan pengentasan kemiskinan di desa,” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga menyinggung terkait Indeks Pembangunan Manusia (IPM)di Jatim. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat, IPM Jatim di 2019 tercatat 71,50 atau tumbuh 1,03 persen dibanding 2018 yang sebesar 70,77. Surabaya tercatat mempunyai IPM tertinggi dengan capaian sebesar 82,22. Sementara IPM terendah tercatat di Sampang sebesar 61,94.

BPS Jatim juga mencatat, hingga September 2019, jumlah penduduk miskin di Jatim mencapai 4,05 juta orang atau 4.056.000 jiwa. Jumlah itu 10,20 persen dari total penduduk Jatim. Jumlah itu berkurang sebesar 56.300 jiwa dibanding Maret 2019 yang sebesar 4.112.250 jiwa atau 10,37 persen dari total penduduk Jatim. “Kami harap dana desa bisa dimaksimalkan sehingga bisa mengentaskan kemiskinan di Jatim,” ujar Khofifah.

Salah satu Kepala Desa, Rizki Amalia mengaku akan memanfaatkan betul bantuan dana desa untuk mensejahterakan warganya. Mengingat desa yang dia pimpin terbelit pada persoalan stunting, maka dana desa yang dia terima akan dialokasikan untuk menangani masalah tumbuh kembang anak tersebut.

“Prioritas kami penanganan masalah stunting. Selain itu, kami juga akan gunakan dana desa itu untuk perbaikan infrastruktur desa,” kata kepala desa Pakisan, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso ini. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.