Diharapkan Dapat Ciptakan Prestasi, Gubernur Khofifah Siap Bantu PBSI Jatim

oleh -89 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah mengucapkan selamat kepada Tony Wahyudi usai dilantik menjadi ketua pengprov PBSI Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – Pengurus Pusat (PP) PBSI berharap Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Jatim dibawah kepemimpinan Tony Wahyudi dapat mengembangkan dan menciptakan prestasi bulutangkis Jawa Timur (Jatim) di tingkat nasional dan internasional.

Harapan tersebut, disampaikan Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta pada acara pelantikan Pengprov PBSI Jatim periode 2022-2026 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Sabtu (16/7/2022).

Ketua Harian PP PBSI, Alex Tirta melantik pengprov PBSI Jatim periode 2022-2026 di Grahadi

Menurutnya, sejak terpilih menjadi ketua pengprov PBSI Jatim, Tony Wahyudi sudah bergerak cepat. Gerakan cepat yang dilakukan, antara lain membenahi lapangan bulutangkis dan memperbaiki mes atlet.

Tak hanya itu, PBSI Jatim sudah menggelar dua even. Yakni, kejuaraan bulutangkis Piala Gubernur dan Kapolda Jatim.

“PBSI Jatim dipimpin Tony Wahyudi, sangat berarti bagi PP PBSI. Saya percaya pengurus baru punya semangat, tanggungjawab dan loyalitas tinggi demi kemajuan bulutangkis tanah air,” ujarnya.

Pihaknya berharap PBSI Jatim mendapat dukungan gubernur Khofifah Indar Parawansa agar Jatim dapat berprestasi di tingkat nasional dan internasional. “Dukungan gubernur sangat berarti bagi pembinaan olahraga di daerah,” ucapnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa sendiri menyatakan kesiapannya untuk membantu kemajuan bukutangkis di Jatim. “Tentu saya akan dukung habis-habisan. Saya ingin Jatim jadi the best, bolehkan pak Alex Tirta,” tegasnya.

Menurutnya, potensi bulutangkis di Jatim luar biasa. Potensi ini diharapkan bisa menjadi kekuatan perbulutangkisan nasional.

Di Jatim, lanjutnya, ada Sekolah Menengah Atas Negeri Olahraga (SMANOR) yang menampung atlet berprestasi. Namun, ada hal yang perlu didiskusikan bersama di SMANOR apakah berlatih sambil sekolah atau sekolah sambil berlatih.

“Jadi, harus dibahas bersama-sama. Harus ada kurikulum yang perlu didiskusikan dengan cabor tertentu, karena bobotnya berbeda,” jelasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.