Dikunjungi Wapres, Huntara Warga Terdampak APG Semeru Akan Dihuni Saat Lebaran

oleh -76 Dilihat
oleh
Wapres KH Ma'ruf Amin (kopiah hitam) memberikan sambutan. Di belakangnya, salah contoh rumah hunian sementara warga terdampak APG Semeru.

LUMAJANG, PETISI.CO – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin meninjau progres pembangunan hunian sementara (Huntara) di kawasan relokasi bagi warga terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), Jumat (14/1/2022).

Wapres mengatakan dengan direlokasinya warga terdampak Gunung Semeru tidak lagi khawatir jika terjadi erupsi kembali. Terlebih di lokasi Huntara saat ini juga disiapkan berbagai fasilitas penunjang.

“Saya lihat huntara cukup baik berkat kerja keras dan koordinasi Gubernur Jatim bersama Bupati serta seluruh Kementerian berjuang untuk bisa memindahkan bapak ibu ke tempat yang lebih layak. Insya Allah jauh lebih baik,” ujarnya.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memastikan hunian sementara (Huntara) bagi korban erupsi Gunung Semeru bisa ditempati saat Lebaran. Saat ini sudah ada satu unit rumah contoh huntara yang akan menjadi acuan untuk standar pembangunan selanjutnya.

“Insya Allah, satu setengah bulan kedepan Huntara ini selesai. Lebaran bisa segera ditempati,” ungkap Khofifah.

Saat ini, menurutnya, pembangunan Huntara bagi pengungsi APG Gunung Semeru, terus dikebut. Infratruktur air dan instalasi listrik, tengah disiapkan bersamaan dengan pembangunan hunian tetap.

Total lahan yang disediakan untuk hunian seluas 81 hektar, seluruhnya milik Perhutani. Dari jumlah luasan tersebut, rencananya akan didirikan 2.000 unit hunian sementara di tahap pertama.

“Huntara yang akan ditempati 1.951 KK dari Desa Sumber Mujur ini berukuran 10×14 dengan luas bangunan 6×4,8 meter. Terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, serta fasilitas penunjang lainnya,” jelasnya.

Di lokasi Huntara tersebut, akan didirikan beberapa fasilitas umum. Di antaranya masjid, kandang terpadu, TPQ, madrasah, sekolah, balai pertemuan, fasilitas ekonomi serta ada lahan pemakaman, dan lain sebagainya.

Dalam kunjungan tersebut, Khofifah secara khusus memberi pujian kepada Pemkab Lumajang, para relawan dan TNI yang begitu cepat dalam membangun huntara. Mulai dari proses land clearing atau pembersihan lahan tahap I dan II serta pemadatan tanah.

Mulusnya pembangunan Huntara, tidak lepas dari izin yang sudah dikantongi melalui surat keputusan yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Saya memberikan apresiasi yang luar biasa atas percepatan yang telah dilakukan Pemkab dan jajaran Forkopimda Lumajang, relawan dan TNI,” ujarnya.

Salah satu pengungsi, Slamet Hariyadi dari Dusun Curahkobokan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah karena sejak erupsi Gunung Semeru, dirinya beserta pengungsi yang lain ditampung di tempat yang layak.  Kini, relokasi bagi pengungsi mulai dilakukan. Dirinya pun berharap huntara dan huntap segera diselesaikan.

“Saya mewakili para pengungsi yang lain berharap agar huntara dan huntap cepat selesai diselesaikan,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.