Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Magetan Beri Ruang Siswa SD dan SMP Merilis Karya Menulis Buku

oleh -43 Dilihat
oleh
Bupati Magetan memberikan sambutan.

MAGETAN, PETISI.CO – Bupati Magetan Suprawoto membuka perilisan dan pemilihan Penulis Terbaik Buku “Junior” Writerpreneur” Inklusi Sosial yang diikuti oleh Para Siswa Tim Karya penulis tingkat SD dan SMP terpilih Se-kabupaten Magetan yang diinisiasi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, Senin (21/06/2021).

Perilisan dan pemilihah penulis terbaik tingkat SD dan SMP tersebut merupakan upaya membina para siswa didik di bidang karya tulis serta mendukung misi dan visi pemerintah sebagai kabupaten literasi.

Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto. SH. M.Si berterima kasih dengan adanya perilisan dan pemilihan karya penulis buku terbaik tingkat SD dan SMP di Magetan tersebut diusianya yang dini ini  mereka sudah mampu membuat karya tulis yang sangat bagus.

“Bibit bibit seperti ini harus terus diasah dan ruang harus terbuka dimagetan sehingga anak anak berani menuangkan pikiran dan gagasanya dalam bentuk tulisan tersebut sangat luar biasa,” ungkap Bupati.

Untuk itu program seperti ini diharapkan dirutinkan supaya kabupaten literasi ini makin terasa manfaatnya.

“Kita harapkan nantinya generasi ini nanti bisa menjadi penulis yang bisa mengembangkan bakatnya sehingga akan terkumpul sesuatu karya penulisan sejarah yang ada dimagetan maupun Kisah kehidupan yang akan bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Magetan, Suhardi. Spd. Mpd sampaikan pelaksanaan tersebut dalam rangka menumbuhkan niat baca dan memberikan ruang seluas luasnya bagi anak-anak tingkat SD dan SMP untuk mengepresi dan menuangkan pikiran dan gagasanya dalam bentuk karya menulis.

“Dengan pelaksanaan ini antusias dari sekolah-sekolah sangat luar biasa untuk hari ini di ikuti oleh siswa tingkat SMP sebanyak 47 siswa kemudian pelaksanaan besok akan diikuti siswa tingkat SD sebanyak 45 siswa,” terangnya.

“Kami ingin memberikan ruang kepada anak didik untuk menuangkan karya tulisanya kemudian nantinya kita bukukan hasil karyanya selanjutnya kita bisa ajukan ke ISBN untuk mendapatkan kode pengidentifikasian buku dan hasil karya anak anak ini nanti kita pajang di perpus, ataupun perpustakaan tingkat kecamatan maupun di sekolah,” tutupnya. (pgh)