JOMBANG, PETISI.CO – Kabupaten Jombang masih bertumpu pada sektor pertanian, sebagian besar warga Jombang adalah petani dan keberadaan petani sebagai produsen padi masih sangat perlu untuk mendapatkan perhatian dan bimbingan dari pemerintah Kabupaten Jombang.
Untuk kepentingan tersebut, Dinas Ketahanan Pangan menggelar diskusi dewan ketahanan pangan Kabupaten Jombang, bersama Poktan dan Gapoktan, Kamis (06/12/2018), bertempat di Desa Kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo.
Dengan cangkrukan di gubug tani yang dihadiri Wakil Bupati Jombang, didampingi Kadinas Ketahanan Pangan, Kadinas Kominfo, dan OPD terkait, mengadakan dialog dan diskusi tentang pengembangan pertanian dan ketahanan pangan di Kabupaten Jombang.
Dalam diskusi tesebut, Wakil Bupati Jombang juga meminta masukan dari petani, tentang permasalahan yang dihadapi petani di lapangan.
Diskusi yang bertema sambung rasa sambang lumbung menuju rakyat sejahtera ini diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Jombang, yang dipimpin Hari Purnomo, berjalan santai dan gayeng, karena terjadi dialog dua arah yang bermanfaat bagi petani.
Diharapkan dengan diskusi ini, petani yang tergabung dalam Poktan dan Gapoktan dapat menyampaikan keinginannya kepada pemerintah Kabupaten Jombang yang berhubungan dengan perbaikan kualitas tanah, agar tanah pertaniannya subur kembali, lumbung di desa berfungsi kembali dan produksi padi bisa meningkat, sehingga bisa memenuhi kebutuhan pangan di Kabupaten Jombang.
Wakil Bupati Jombang mengatakan, saat ini produksi pertanian harus dijaga dan ditingkatkan, agar masyarakat umum semakin percaya kepada petani yang tergabung dalam Poktan dan Gapoktan, sebagai produsen pangan yang berupa padi.
“Permasalahan pangan menjadi pondasi bagi ketahanan negara, dan saya ingin agar kebutuhan pangan utamanya beras tidak di atas harga eceran tertinggi,” pinta Wabup Sumrambah.
Dalam diskusi ini, Poktan mengusulkan tentang perbaikan jalan usaha tani dan perbaikan saluran irigasi, agar produksi pertanian bisa meningkat.(prw)
