Dinas Pertanian Bondowoso Tak Indahkan Keluhan Petani Desa Petung  

oleh -101 Dilihat
oleh

BONDOWOSO, PETISI.CO – Bangunan saluran irigasi yang dikerjakan oleh salah satu CV tahun 2016 sampai saat ini masih belum diperbaiki. Bahkan kondisinya semakin parah hanya tersisa 5% sisa bangunan. Padahal kerusakan ini pernah disampaikan kepada Kabid Bidang Sarana dan Prasarana, Hendri W salah satu Kabid di Dinas Pertanian Bondowoso yang menangani hal ini pada tahun lalu dan berjanji akan ditindak lanjuti. Namun faktanya sampai saat ini tidak ada bukti tindak lanjutnya.

Kepala Desa Petung, Kecamatan Curahdami ketika diminta keterangannya kembali mengatakan, beberapa kali kerusakan bangunan saluran dari Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso sudah kerap ditindak lanjuti oleh beberapa wartawan.  Bahkan salah satu wartawan pernah mengadukannya kepada pihak Pertanian dan dua media cetak dan online sudah menulis dalam sebuah berita.

“Namun sampai saat ini fisik bangunan yang kini hanya tersisa 10% ini belum diperbaiki sama sekali. Jadi saya hanya berharap agar dinas terkait untuk memperhatikan kondisi ini karena kasihan kepada petani Desa Petung,“ terang Guntoro di balai desa.

Kondisi ini pernah disampaikan kepada Hendri, kabid yang menangani kondisi ini dimana pada waktu tahun lalu saat dikonfirmasi mengatakan, masalah kerusakan tersebut akan diperhatikan dan segera ditindak lanjuti.

“Bahwa pihak dinas akan merekom dan memberikan anggaran setelah pekerjaan selesai dikerjakan oleh pihak CV dan kemudian pihak dinas menyerahkan hasil pekerjaan bangunan tersebut kepada kelompok masyarakat petani untuk selanjutnya bisa dipelihara,“ terangnya waktu lalu.

Kondisi kerusakan yang terjadi bukan dikarenakan faktor bencana alam seperti banjir dan lainnya akan tetapi kerusakan yang terjadi pada saluran Petung diduga akibat kwalitas pekerjaan yang terkesan asal garap dan cepat selesai. Karena dari penelusuran di lapangan, terlihat jelas kedalaman pondasi dangkal, tanah tidak dikepras, batu raen hanya ditempel pada tanah dan hanya ditempel menggunakan semen.

Petani Desa Petung saat ditemui petisi.co meminta agar Dinas Pertanian serius menanggapi aspirasi masyarakat. Mengingat saat ini warga terpaksa membangun penahan tanah dengan dinding bambu agar tanah tidak ambruk dengan tujuan pada saat air disalurkan ke sawah tidak akan meluap lagi mengingat bangunan plengseng yang dibangun kini sudah tidak tersisa. (cip)