BONDOWOSO, PETISI.CO – Isu pungutan liar (Pungli) menyeruak di balik program daftaran Tanah Sistem Lengkap (PTSL), sejumlah warga menuding jika panitia Kelurahan Curahdami, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, melakukan pungli saat merealisasikan program tersebut.
Seperti yang dituding salah satu warga setempat, yang enggan disebutkan namanya, program ini digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) sejak awal 2020.
Ia mengaku mempunyai bukti-bukti adanya pungutan dari panitia Kelurahan kepada ratusan penerima proda tersebut.
“Para peserta PTSL dipungut Rp. 400 ribu. Katanya program ini gratis. Nyatanya masih dipungut biaya dengan alasan untuk pembelian patok, pembelian materai, surat-surat dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Curahdami, M Kacung mengatakan, jika dirinya baru satu bulan menjabat sebagai Lurah. Namun, pihaknya akan menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Yang jelas, di sini tak ada keluhan dari peserta PTSL. Mungkin saja, mereka tidak puas dengan adanya pungutan itu. Padahal, sebelum program itu dilaksanakan, pihak Kelurahan dan panitia tentunya bermusyawarah lebih dahulu,” katanya, Senin (27/7/2020).
Kami meskipun baru menjabat Lurah, juga mengklaim telah mewanti-wanti kepada panitia jangan bermain-main dengan program ini.
“Setelah kami mempelajari, kenyataannya dari para penerima itu tidak semua persyaratannya lengkap. Di antaranya, AJB dan girik rata-rata masyarakat pemohon tidak semua punya bukti kepemilikan. Makanya pihak panitia memfasilitasi. Yang tidak ada AJB dan girik ya harus beli,” ungkapnya.
Dari beberapa persyaratan, lanjut Lurah, pakai materai dan itupun beli. “Kan harus ada biaya dan tidak ditanggung pemerintah,” cetus M. Kacung.
Seraya menambahkan, kadang ada pemohon yang membantu meringankan biayanya. “Tapi mau dibantu atau tidak, tim panitia kita tetap melaksanakan program itu,” pungkasnya. (tif)
