Dituding Warga Selingkuh, Perangkat Desa Pelangwot Dituntut Mundur

oleh -79 Dilihat
oleh
Aksi massa saat akan demo di depan Kantor Desa

LAMOMGAN, PETISI.CO – Ratusan warga Dusun Langor Desa Pelangwot Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan gelar aksi demo  melurug Kantor Desa dan Kantor Kecamatan Laren, Selasa (26/11/2019). Aksi demo masa ini menutut agar Camat Laren Muhammad Naim memberhentikan Kasi Pemerintahan Desa Pelangwot, yakini Mujib Utomo dari jabatannya.

Aksi masa ini dipicu kemarahan warga, lantaran ulah perangkat desa itu yang diduga selingkuh dengan salah satu wanita desa setempat pada Rabu (09/10/2019) lalu. Ulah Mujib yang masuk ke rumah wanita yang sudah bersuami pada dini hari itu dipergoki warga, bahkan sampai terjadi penganiayaan yang dilakukan oleh lima orang warga terhadap Mujib.

Paginya, warga dan Mujib harus berurusan di Polsek Laren dan mencapai kata damai.

Ternyata penyelesaian di Polsek Laren tidak bisa diterima warga lainnya. Setelah sebulan insiden memalukan itu terjadi, kemarahan warga kembali tersulut hingga berujung menggelar aksi ke Kantor Kecamatan Laren.

Massa bersitegang dengan perwakilan desa

Massa minta Camat Laren, Naim untuk memberhentikan Mujib dari jabatannya sebagai perangkat desa. Koordinator massa, Anas menilai apa yang telah diperbuat Mujib telah melanggar norma agama, susila dan budaya masyarakat Dusun Lengor.

Massa menuntut turunkan Mujib atau warga sendiri yang akan mengusirnya dari dusun.

“Kami tidak menuntut perbaikan jalan, tapi kami menuntut perbaikan moral. Nemu graji neng ngisor boto wes kaji ra nduwe toto,” tandas Anas.

Massa datang dengan menumpang tiga unit mobil pikap dan puluhan kendaraan roda dua sambil membentangkan sejumlah poster yang bertuliskan berbagai tuntutan.

“Kami datang bukan untuk melakukan perusakan, tapi kami datang untuk menyapaikan permasalahan terkait tindakan diluar norma yang dilakukan oleh salah satu perangkat desa,” katanya.

Kades Pelangwot, Sahari mengatakan, sebagai kepala desa ia siap memfasilitasi aspirasi masyarakat Dusun Lengor. “Saya pesankan harus damai, jangan sampai anarkis dan harus berlangsung tertib,” kata Sahari.

Sementara, Camat Laren, Mohammad Naim berusaha memediasi massa, namun tidak menemukan kesepakatan.

Naim belum bisa memutuskan memberhentikan Mujib, sementara massa semakin emosi dan terus mendesak. Naim mengaku belum bisa memutuskan perkara ini secepatnya.

Pihak kecamatan menyarankan kepada masyarakat agar menyerahkan sejumlah bukti terkait tindakan mesum yang diduga dilakukan oleh salah satu perangkat desa tersebut.

“Secara etika memang tidak pantas seorang perangkat desa masuk ke dalam rumah perempuan pada malam hari. Tapi saran kami, agar warga menyerahkan bukti, karena kasus ini harus perlu adanya pembuktian,” ujarnya.

Mendapati jawaban itu, massa semakin emosi dan kembali ke desa berusaha mengepung rumah Mujib. Dalmas Polres Lamongan bergerak ke Lengor dan mengamankan rumah yang hendak disasar massa.

Hingga berita ini dikirim, petugas Polres, Koramil dan Satpol PP masih berada di lokasi mengantisipasi kemungkinan yang muncul.(ak)