Dorong Sertifikasi Halal Bagi UMKM Kuliner

oleh -62 Dilihat
oleh
Menteri BUMN dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI mencoba Kebab Durian, Produk UMKM Jatim yang turut dipamerkan saat peresmian RKB Surabaya

SURABAYA, PETISI.COUMKM (Usaha Mikro Kecil Dan Menengah) di sektor kuliner atau makanan kini mulai banyak berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Untuk itu, Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara) Rini Soemarno mendorong UMKM kuliner agar bisa mendapatkan sertifikasi halal baik secara nasional ataupun internasional.

“UMKM yang jual produk makanan harus mendapatkan sertifikasi halal nasional dan internasional. Ini sangat penting agar kuliner kita yang digerakkan sektor UMKM bisa lebih mendunia. Kita akan dorong Jawa Timur untuk menjadi pioner makanan halal yang bisa ekspor ke seluruh dunia,” terang Rini saat meresmikan Rumah Kreatif BUMN di Surabaya, Rabu (11/1/2017).

Menurutnya, selama ini berbagai kuliner dari berbagai negara bisa masuk ke Indonesia dan mendapatkan sertifikasi halal.

“Kita sebagai negara muslim terbesar di dunia mengapa tidak bisa mendapatkan sertifikasi halal internasional. Padahal negara non muslim di luar negeri saja bisa,” ujarnya..

Ia yakin dorongan untuk sertifikasi halal nasional dan internasional bagi UMKM bidang kuliner di Jatim dapat didukung penuh oleh Gubernur Jatim Soekarwo. Salah satu cara untuk mendapatkan sertifikasi halal internasional, kata dia, bisa dijembatani oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian BUMN.

“Kalau mau ekspor ke Arab Saudi, maka sertifikasi halal di Arab bisa kita kerjasamakan dengan kedutaan kita di sana. Kami hanya menjembatani saja, karena akan sangat sulit jika UMKM itu harus melakukannya senbdiri untuk bisa meraih sertifikasi halal secara internasional,” ulasnya.

Selain sertifikasi, pihaknya juga akan mendorong UMKM juga merealisasikan hak cipta dan hak paten atas produk kreatif yang diproduksi. Untuk pembiayaan hak cipta dan hak paten, kata dia, bisa dibantu dari sektor pembiayaan dari BUMN.

Gubernur Jatim H Soekarwo menjelaskan, UMKM bidang kuliner di Jatim sangat besar secara kualitas dan kuantitas. “Untuk meraih sertifikasi halal ini sangat bagus agar produk kita bisa masuk pasar dunia. Tapi juga yang perlu diperbaiki itu packagingnya agar lebih menarik karena kemasan bisa memengaruhi harga juga,” jelasnya.

Saat ini, kata Pakde Karwo, posisi Jatim lebih didominasi UMKM pada sektor aff farm agro. Ia memisalkan dari komoditi pisang dan ketela sekarang sudah lebih banyak diolah menjadi keripik yang rasanya cukup nikmat.

“Keripik pisang ini kalau dikemas menarik dan dapat sertifikasi halal maka bisa laku kalau dijual ke luar negeri,” harapnya.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia, Triawan Munaf menambahkan, secara akselerasi ekonomi kreatif Indonesia saat ini sudah tertinggal jauh dengan negara lain. “Aset utama adalah hak kekayaan intelektual baru sektor permodalan harus bisa diciptakan,” tuturnya.

Pihaknya juga telah bekerjasama dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk bisa melahirkan regulasi bagaiman bisa tercipta sitem untuk menilai agar UMKM mendapatkan modal tanpa jaminan. Mengenai upaya dan pengembangan UMKM di Jatim maka harus ada forum untuk mengidentifikasi produk jasa ekonomi kreatif yang bisa jadi jualan utama,” tukasnya. (hari)