Bahas Pelaksanaan Pemilu Serentak
MOJOKERTO, PETISI.CO – Anggota MPR RI dari Fraksi Hanura asal Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VIII (Kab/Kota Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Kab/Kota Madiun), Dr. H Dossy Iskandar Prasetyo, SH, MHum, menyelenggarakan Kegiatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) MPR RI, di Desa Leminggir, Kecamatan Mojosari, Mojokerto, Jawa Timur.
Dalam kegiatan yang diikuti sedikitnya 150 warga, pada 8 April 2017 ini, bertemakan Pelaksanaan Pemilihan Umum Serentak untuk memilih Presiden dan wakil presiden, anggota DPR, anggota DPRD, dan anggota DPD sebagai implementasi pelaksanaan Sistem Demokrasi Pancasila.
Dijelaskan Dossy Iskandar, Indonesia kini mengalami perkembangan demokrasi yang semakin baik. Ini dibuktikannya, dengan baru saja melaksanakan pemilihan kepala daerah (pilkada), baik untuk pemilihan gubernur/wakil gubernur, pemilihan bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota secara serentak pada tanggal 15 Februari 2017 lalu.
Yang mungkin juga menjadi perhatian kita semua adalah pelaksanaan Pilgub Jakarta yang sampai menguras energi semua kalangan, karena Jakarta sebagai barometer Indonesia.
Menurut Dossy, pilkada secara langsung dilakukan untuk ikut melibatkan partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi. Untuk itulah, semua ini harus didasari semangat persamaan hak bagi setiap individu.
Selain itu, juga sebagai proses dialektika untuk memunculkan kepala daerah yang capable, akuntabel dan berintegritas, dengan tujuan untuk memajukan daerah dan masyarakatnya.
“Pilkada secara serentak memiliki banyak keuntungan, perencanaan pembangunan lebih sinergi antara pusat dan daerah,” ujar Dossy.
Keuntungan lainnya adalah, rakyat tidak perlu berulang kali ke bilik suara. Bila ada sengketa, untuk dibatasi waktu jika sengketa melalui pengadilan. “Sehingga tahapan tidak terganggu,” ujarnya.
Mendapat banyak penjelasan, masyarakat yang menghadiri undangan itu pun merasa senang. Apalagi, mereka bisa bertemu langsung dengan Dossy Iskandar, salah satu anggota DPR RI.
“Semoga dengan semua penjelasan dari Pak Dossy Iskandar, kita semua bisa mamahami arti demokrasi secara utuh, tidak sepotong-porong,” ujar salah satu tokoh warga yang hadir.
Apalagi, jika dilakukan dengan cara-cara yang benar, justru demokrasi di Indonesia ini bisa membawa kesejahteraan masyarakat. Selain masyarakat ikut dilibatkan dalam proses demokrasi, juga sebagai sarana pembelajaran yang positif bagi masyarakat.(kip)
