DPD PDIP Jatim Bantah Sri Untari Tertangkap KPK

oleh -95 Dilihat
oleh
Kusnadi menjawab pertanyaan wartawan, Senin (8/10/2018).

SURABAYA, PETISI.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jatim diterpa isu tak sedap. Sekretarisnya, Sri Untari dikabarkan kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Senin (8/10/2018).

Kontan berita Hoax itu, langsung dibantah oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi dan Untari. Pasalnya, di hari yang sama, Untari menghadiri rapat rutin bersama jajaran pengurus di kantor DPD PDIP Jatim.

“Mulai pagi sampai sore, kami bersama seluruh jajaran pengurus sedang rapat rutin. Mbak Untari juga hadir, kok dikabarkan kena OTT KPK,” kata Kusnadi kepada wartawan, Senin (8/10/2018).

Apakah akan melaporkan kabar hoaks yang menyerangnya, Kusnadi lebih memilih fokus dengan apa yang telah dilakukan saat ini.

“Kami memang berniat itu (melaporkan, red). Tapi, yang dilaporkan iku sopo dan yang dilaporkan itu opo? (Yang dilaporkan itu siapa dan yang dilaporkan itu apa?),” ucapnya.

Meski demikian, Kusnadi mengakui bahwa di tahun politik saat ini memang sering muncul informasi bohong atau hoaks.

“Tahun politik ini, saatnya kita mempertebal daun telinga. Kalau kita menanggapi semua omongan jadi geger,” tegasnya.

Pihaknya pun menerangkan bahwa di partainya tidak akan memberikan toleransi jikalau salah satu anggotanya terjerat tiga kasus pidana. Pertama, tindak pidana korupsi. Kedua, tindak pidana narkoba dan ketiga adalah tindak pidana pedofilia.

“Karena 3 kejahatan ini adalah suatu kejahatan yang luar biasa. Oleh karena itu, pada waktu pencalonan keputusan Mahkamah Agung, di mana pelaku tindak pidana korupsi itu diperbolehkan untuk mencalonkan diri. Maka PDIP tetap saja tidak,” paparnya.

Merebaknya isu politisi PDIP Jatim ditangkap KPK muncul ini bermula dari pesan berantai di sosial media (sosmed) setelah penyidik KPK kembali datang ke Kota Malang. Dan muncul kabar hoaks yang menyebutkan Sri Untari tertangkap KPK.

“Lha wonh bersama jajaran pengurus PDIP Jatim sedang melakukan rapat rutin. Ditengah rapat itu ada kabar begitu (OTT KPK, red). Kami sendiri juga tidak tahu. Kami di dalam ruangan ini, rapat disini dan yang pasti kami rapat disini,” ujarnya.

Politisi perempuan asal Malang ini pun menyakinkan kalau rapat tersebut dimulai sejak pukul 09.00 Wib sampai sore hari. Meski sempat molor dari waktu yang telah ditentukan, Sri Untari memastikan rapat rutin tersebut tetap berjalan.

Bahkan, Sri Untari yang juga sebagai Anggota DPRD Jatim ini justru menanggapi adanya informasi hoaks tersebut dengan santai.

“Hikmah dari kasus ini adalah dapat kampanye gratis,” ucapnya.

Sejauh ini, Untari belum melacak dari mana asal muasal informasi dan berita tidak benar itu disebarkan luaskan.

“Sudahlah, biarin aja kabar hoaks itu, kami tetap fokus rapat tadi demi bangsa Indonesia lebih baik dan semakin maju lagi,” pungkasnya. (bm)

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.