DPRD Surabaya Minta Operasi Yustisi Juga Sasar WNA di Apartemen

oleh -130 Dilihat
oleh
Imam Syafi’i, Anggota Komisi A DPRD Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafi’i mendesak operasi yustisi pasca lebaran yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya jangan hanya menyasar masyarakat menengah kebawah, melainkan juga harus menyasar warga negara asing yang tinggal di apartemen.

“Tidak sedikit mereka juga datang dari luar daerah untuk bekerja di Surabaya. Termasuk juga harus digelar secara rutin operasi yustisi bagi warga negara asing,” kata Imam Syafii di Surabaya, Kamis (12/5/2022).

Imam menegaskan, Pemkot Surabaya harus juga melakukan yustisi ke warga asing dan coba dicek dokumen mereka, sudah sesuai atau tidak visa mereka, masih berlaku atau sudah expired ijin tinggalnya.

“Saya mendengar keluhan terkait data warga negara asing yang dimiliki Pemkot tidak sama dengan data di imigrasi dan kepolisian. Makanya juga perlu ada operasi yustisi khusus warga negara asing yang juga diadakan rutin, dan melibatkan semua pihak terkait termasuk DPRD,” tegas Imam Syafi’i, politisi dari Partai Nasdem Surabaya yang dikenal kritis ini.

Politisi NasDem ini juga mengingatkan, operasi yustisi jangan hanya menyasar menengah bawah tetapi juga masyarakat dari kalangan menengah keatas.

“Yang dikejar kejar jangan cuma hanya masyarakat menengah kebawah. Tapi harus adil, warga asing juga harus dioperasi yustisi. Karena dampak negatifnya juga jauh lebih besar, diantaranya masalah stabilitas ekonomi politik dan ketahanan negara,” katanya.

Imam menerangkan, operasi yustisi tetap perlu diadakan secara rutin setiap tahun. Terutama setelah lebaran Idul Fitri, sebab momentum ini biasanya dimanfaatkan pendatang dari luar kota yang masuk dan tinggal menetap di Surabaya.

“Terutama pencari kerja yang tidak memiliki ketrampilan dan skill. Bayangkan mereka akan bersaing dengan pencari kerja lainnya. Baik yang sama-sama tidak punya ketrampilan, maupun yang lebih berkualitas dibanding mereka,” katanya.

Belum lagi, kata Imam, mereka bersaing dengan warga Surabaya yang jumlah penganggurannya masih tinggi. Pada saat bersamaan, ketersediaan lapangan pekerjaan juga terbatas. Jumlah pendatang yang terus bertambah ini akan menjadi beban sosial bagi Pemkot Surabaya.

“Pengangguran semakin meningkat, gelandangan dan pengemis makin banyak. Ini bisa dilihat penghuni di liponsos terus bertambah, bahkan beberapa tahun belakangan sudah over kapasitas. Selain itu pemukiman kumuh juga makin meluas. Angka kriminalitas juga akan meningkat seiring bertambahnya jumlah warga miskin,” tuturnya

Menurut Imam Syafi’i, operasi yustisi jangan cuma digelar di terminal, pelabuhan dan pasar. Karena yang disasar hanya masyarakat kecil. Selain itu operasi yustisi harus digelar secara humanis, juga harus dilakukan secara manusiawi.

“Jadi warga yang terkena operasi yustisi harus ditampung di tempat yang baik dan diperlakukan secara manusiawi. Juga harus dicarikan solusi terbaik buat mereka untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak, seperti dijamin oleh UUD 1945,” pungkas Imam Syafi’i, Anggota Komisi A DPRD Surabaya. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.