DPRD Tuban: Study Tour Harus Memperhatikan Urgensinya Serta Kelayakan Kendaraan

oleh -73 Dilihat
oleh
Ketua Komisi IV DPRD Tuban Hj. Tri Astuti, saat ditemui di ruang kerjanya

TUBAN, PETISI.CO – Marakanya kecelakaan bus pariwisata yang melibatkan kegiatan Study Tour Sekolah, tentunya kejadian ini menjadi sorotan serta kewaspadaan dan berhati-hati.

QDari kejadian di atas Dewan Perwakilan Raykat Daerah (DPRD)Tuban mengimbau kepada seluruh sekolah atau instansi terkait saat hendak memilih bus untuk Study Tour agar mengecek semua kondisi kendaraan serta ijin kelayakannya, Selasa (21/5/2024).

Menurut Ketua Komisi IV DPRD Tuban, Hj. Tri Astuti Fraksi Partai Gerindra bahwa pihak sekolah saat mengadakan Study Tour yang pertama dilakukan yakni dengan memperhatikan kelayakan kendaraan dan kelayakan izin bagi pengemudinya.

“Uji Kelayakan terhadap bus pariwisata harus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan serta memperhatikan kondisi fisik busnya,” papar Tri Astuti.

Selanjutnya, untuk pemilik Perusahaan Otobus (PO) Bus Pariwisata harus menekankan bahwa yang boleh mengemudikan bus adalah supir yang memilik lisensi bukan kernet yang belum memilik lisensi resmi mengemudi. Jika, supir kelelahan harap berhenti untuk beristirahat atau menggunakan supir cadangan yang juga berlisensi.

“Ini yang harusnya tidak boleh terkadang sopir kelelahan digantikan kernetnya yang belum memiliki surat ijin mengemudi (SIM). Kalo perlu gunakan supir cadangan yang belisenai juga,” terang Tri Astuti.

Bu Astuti sapaan akrab dari Ketua Komisi IV ini juga berpesan terhadap pihak sekolah agar memilih bus atau kendaraan yang lulus uji KIR dan pengawasan pembinaan terhadap biro perjalanan wisata.

Tak hanya itu, biro perjalanan wisata juga harus memperhatikan tempat wisata, jadwal perjalanan, rute yang tidak berbahaya dan menyiapkan fasilitas istirahat bagi pengemudi bus atau menggunakan supir cadangan jika perjalanan jauh.

Tri Astuti juga mengomentari tentang Study Tour urgensinya untuk kepentingan apa? misalnya berhubungan dengan pembelajaran di luar sekolah menurutnya baik-baik saja, sebab dengan begitu menambah wawasan dan pengetahuan bagi siswa.

“Bukan sekedar untuk jalan-jalan berwisata, namun bisa mengenal budaya suatu daerah, belajar mengenai nilai-nilai sejarah peninggalan nenek moyang,” pungkas Tri Astuti. (ric)

No More Posts Available.

No more pages to load.