Dua Proyek Tanpa Papan Nama Di Bungkal Dikritisi Warga

oleh -38 Dilihat
oleh

PONOROGO, PETISI.CO – Dua proyek yang nyaris bersamaan pengerjaannya di wilayah Bungkal, panen kritikan dari warga. Pasalnya, kedua proyek tersebut adalah pembangunan drainase mulai dari utara perempatan sampai di selatan Balai Desa Bungkal dan satunya proyek pembangunan Puskesmas Bungkal.

Kedua proyek tersebut menuai kritik warga pasalnya tanah kerukan dari pembangunan drainase ditaruh di bibir badan jalan sebelah barat. Sedangkan material bongkaran dari puskesmas ditumpuk di tepi badan jalan sebelah timur sehingga membuat badan jalan kabupaten tersebut menjadi sempit dan menganggu arus lalu lintas.

Selain itu kedua proyek menggunakan anggaran negara itu tanpa papan nama sehingga terkesan proyek siluman. Padahal proyek rehab dan perluasan Puskesmas Bungkal senilai harga pagu dan HPS sebesar Rp. 1.907.705.000 yang dimenangkan pada tender lelang dengan nilai penawaran Rp. 1.628.089.000, oleh CV. Tiga Permata yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman, Rt 01/ RW 02, Desa/ Kecamatan Balong.

Sampai saat ini pekerjaan sudah mulai bahkan alat berat juga sudah melakukan aktivitas di dalam lokasi Puskesmas Bungkal. Namun papan nama belum nampak terpampang di lokasi proyek.

Begitu juga proyek drainase senilai Rp. 200 juta yang pekerjaan sudah hampir 50 persen juga belum ada papan nama di lokasi.

“Kita masyarakat hanya ingin keterbukaan saja, proyek sudah mulai kok papan nama yang tertera nilai pekerjaan tidak ada di lokasi mulai di proyek drainase maupun di puskesmas. Padahal kabarnya puskesmas ini senilai satu setengah milyard lebih mas kalau drainase ini berapa juga kita tidak tahu, jadi kesannya proyek siluman,” kata Sipur warga Kecamatan Bungkal.

Selain kedua proyek terkesan siluman karena tanpa papan nama juga terkesan sembrono menaruh material di tepi jalan raya sehingga mengganggu arus lalun lintas.

“Ini jalan raya malah sisi timur material bongkaran puakesmas ditumpuk di tepi badan jalan. Sedangkan material dari drainase juga di taruh di sisi barat badan jalan, nampak semrawut kalau saat jam orang berangkat kerja dan anak anak sekolah masuk,” ungkap Narto.

Endang salah satu pelajar SMP Bungkal yang juga mempersoal urugan di tepian badan jalan karena menganggu arus lalu lintas.

“Kemarin saja pas simpangan dengan truk teman yang saya bonceng kakinya menyenggol urugan yang menumpuk itu hampir jatuh,” jujurnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengaku akan segera megordinasikan dengan staf agar dilakukan tindak lanjut ke rekanan.

“Untuk drainase itu nilainya Rp. 200 juta yang dikerjakan oleh CV. Madya Sejati, rekanan biar segera memasang papan nama, dan itu PL an,” terang Jamus Kunto.

Begitu juga Kadinkes Kabupaten Ponorogo, Drg Rahayu Kusdarini, ketika dikonfirmasi terkait penempatan material bongkaran yang memicu kesemrawutan jalur lalu lintas dan tanpa pemasangan papan nama di proyek senilai Milliaran tersebut pihaknya mengaku akan segera ditindak lanjuti.

“Ok terima kasih masukannya dan siap segera kita tindak lanjuti,” pungkasnya. (mal)