Dua SMPN di Kota Batu Dimerger

oleh -147 Dilihat
oleh
Peserta Workshop Optimalisasi Kompetisi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.

BATU, PETISI.CO – Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan siswa maka puluhan guru SMP Negeri Kota Batu dimerger menjadi satu yaitu, SMP Negeri 06 Kota Batu (SNEBA) dengan SMP Negeri 4 Batu (SNEMBA).

Dua sekolah itu mengikuti Workshop Optimalisasi Kompetisi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan selama dua hari, 2-3 Januari 2020, di ruang belajar siswa SMPN 4 Batu.

Dalam kesempatan itu, dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dr, Eny Rachyuningsih MSi,  Kepala SMPN 6 Batu, dan Plt SMPN 4 Batu Budi Prasetyo SPd, Pengawas Pembina Drs. Sugeng Prayogi MPd, Komite Sekolah Soeorijono, paparan pemateri I Abdul Rais Spd, MSi, dan Paparan pemateri II Drs. Barokah Santoso MEd.

Kepala SNEBA dan Plt SNEMBA, Budi Prasetyo SPd menuturkan, Workshop Optimalisasi Kompetisi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan SMPN 04 dan 06 Batu menyongsong merdeka belajar dan manajemen berbasis IT.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Dr. Eny Rachyuningsih MSi, saat membuka acara.

“Ada empat kebijakan Merdeka Belajar, yaitu penyederhanaan RPP, tidak lagi ada UN, penggantian UNBK, dan Sistem Zonasi,” ucapnya.

Tidak tanggung-tanggung, guru senior ini juga menjelaskan, pendidikan diarahkan pada kegiatan berbasis proyek dan laboratorium, belajar tentang kehidupan senyatanya. Ada target kompetensi yang jelas dan terukur sesuai pertumbuhan dan perkembangannya.

“Perlu digalakkan kegiatan parenting dengan kerjasama bersama Pengurus Komite, dalam rangka peningkatan karakter dan skill yang dibutuhkan siswa dalam menghadapi tantangan zamanya. Kita harus terus mengikuti perkembangan teknologi dalam pembelajaran dan pendidikan,” jelasnya sembari ramah.

Ketua Komite Sekolah, Soeorijono dalam sambutannya menyampaikan, untuk meningkatkan agar SMPN 04 Jaya dan SMPN 06 Hebat, hendaknya kita selalu mengikuti sistem, bekerjasama dengan pimpinan.

“Pengarahan dan Pembukaan Workshop. Apresiasi kegiatan dalam rangka implementasi Program Merdeka Belajar,” sambutnya.

Waktu yang sama, paparan pemateri I Abdul Rais Spd, MSi menyampaikan, hakikat Merdeka Belajar, latar belakang Mendikbud adalah penguasa kreatif dan smart. Kebijakan merdeka belajar I: USBN diserahkan ke guru, tidak ada UN, penyederhanaan RPP, PPDB Zonasi.

“Merdeka belajar sangat terkait dengan pola pikir (mindset). Program tersebut banyak diinspirasi dari Sekolah Cikal, di mana para gurunya sangat memahami filosofi Merdeka Belajar,” ucapnya.

Dia juga berharap, semua guru memahami dan dapat menerapkan filosofi Merdeka Belajar. Tuntutan perkembangan Industri 4.0 diantaranya: prioritas pada SDM Unggul, mengantar generasi penerus untuk hidup lebih baik.

“Fokus kebijakan Mendikbud: aspek kompetensi dalam bentuk multiple intelegence yang meliputi  kemampuan 4C, literasi, numerasi. Pembelajaran harus HOTS dengan melayani kecerdasan majemuk siswa. Fokus pembelajaran pada Literasi dan Numerasi,” tegasnya.

Sementara itu, Pemateri 2 Drs. Barokah Santoso, MEd juga menyampaikan, Karakteristik Merdeka Belajar: Siswa dimotivasi untuk membangun impian/cita-cita setinggi langit sesuai bakat dan minatnya.

“Perlu dibangun komitmen, hidup mandiri, dan kemampuan merefleksi. Hal yang harus dilakukan diantaranya adalah melawan miskonsepsi dengan prinsip: kompetensi tumbuh bersama lingkungan, belajar sebagai kebutuhan alamiah, belajar dengan tujuan dalam konteks, belajar dari sesama guru, dan belajar butuh waktu,” paparnya.

Dia tegaskan, masih kata Barokah, Perlu dibangun hubungan antar siswa secara lebih intensif dan komunikatif.

“Inspirasi model-model pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi. RPP dan model inspiratif RPP, Identitas, Tujuan Pembelajaran, dan Langkah-langkah Pembelajaran,” bebernya.

Dilanjutkan dengan, (a) alat dan bahan (media, bahan, pertanyaan), (b) siswa berlatih, praktik mengerjakan tugas halaman buku, (c) siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok/individu, (d) menyimpulkan dan penilaian pembelajaran.

“Asesmen yang diminta sesuai dengan tagihan dan karakteristik kompetensi yang harus dikuasai,” ucap Barokah Santoso, yang kerap disapa Oka ini.

Ditekankan, masih kata Oka, Sosialisasi SIPLah dalam e-RKAS: Saguna dari Tim Gramedia.1. Keuntungan penggunaan Aplikasi SIPLah bagi sekolah: aplikasi ini dapat memfilter semua jenis barang dan jasa sesuai spesifikasi dalam Juknis BOS/BOSDA.

“Harga barang dan jasa standar dan tidak mungkin dapat dimar up. Keuntungan lain, pembayaran sesuai dengan pencairan BOS ke rekening sekolah, pengiriman tercepat dan murah, costumer care, layanan purna jual. Administrasi akan lebih mudah,” ucapnya.

Lalu yang ke 2. Keuntungan bagi pemerintah, pemerintah dapat memantau belanja barang dan jasa setiap sekolah serta memastikan pembayaran pajaknya. 3. Penggunaan aplikasi dapat dilakukan sesuai dengan e-RKAS yang sudah disusun manajemen sekolah. 4. Aplikasi SIPLah tersinkronisasi dengan Dapodik. 5. Praktik proses belanja barang dan jasa menggunakan aplikasi SIPLah.

“Implementasi PKG Online: Tim Garuda Media Malang ada 6 yaitu,1.Pemantapan aturan perundangan dan sistem PKG, mencakup penilaian oleh atasan langsung/guru senior, teman sejawat, orang tua, dan peserta didik. 2. Pengenalan fitur dan langkah-langkah penggunaan aplikasi PKG Online. 3. Pengisian data guru masing-masing sekolah. 4. Praktik melaksanakan PKG Online sebagai guru penilaian teman sejawat. 5. Ketentuan jumlah penilai untuk guru: teman sejawat maksimal 10, orang tua 3, dan peserta didik maksimal 10. Dan 6. Ketentuan jumlah penilai kepala sekolah: guru 27% dari jumlah guru, orang tua: 3 x jumlah timbel, peserta didik maksimal 10,” pungkasnya. (eka)

No More Posts Available.

No more pages to load.