Dua Tahun Jembatan Bendosari Ambrol, Dinas PUPR Blitar ‘Tutup Mata’

oleh -80 Dilihat
oleh
Kondisi jembatan yang ambrol membahayakan.

BLITAR, PETISI.CO – Ironis, kondisi sebuah bangunan jembatan sudah dua tahun lebih belum tersentuh oleh Dinas PUPR Kabupaten Blitar. Kondisi jembatan yang menghubungkan dua desa, yaitu Desa Bendosari dan Desa Purworejo Kecamatan Sanankulon benar-benar sangat membahayakan bagi keselamatan pengguna jalan.

Jembatan yang  berada di jalan protokol ini merupakan  akses perekonomian vital yang menghubungkan daerah kabupaten dengan Kota Blitar. Ruas jalan ini termasuk sarana jalan yang sangat padat lalulintas lalu lalang yang sangat membahayakan para pengguna jalan.

Penelusuran Petisi.co di lapangan berhasil menemui masyarakat di sekitar jembatan yang ambrol,  sebut saja S (58),  pihaknya mengaku sangat risih melihat kondisi jembatan. Bahkan sudah berkali-kali dirinya bersama warga sekitar memberi pagar pengaman dari bambu mengelilingi lokasi jembatan ambrol.

“Demi menjaga keselamatan pengguna jalan, hal ini terpaksa dilakukan, karena tak jarang masyarakat pengguna jalan,  terutama warga dari luar daerah yang belum tahu, nyaris terperosok, sebelum diberi pagar pengaman dan kejadian sering,“ ungkapnya.

Ini patut dipertanyakan, jika petugas dari Dinas PUPR Kabupaten Blitar,  sudah pernah ngecek ke lokasi pasca kejadian ambrolnya jembatan ini.

Namun dari kejadian tahun 2017 hingga sekarang masuk kalender bulan ke 2 tahun 2019 belum nampak tanda-tanda upaya pemerintah untuk melakukan perbaikan.

Kondisi jembatan yang membahayakan.

Warga Sanan Kulon mengaku bernama Arifin (52), keseharianya bekerja sebagai penjual sayur keliling kepada media ini menuturkan, “Jembatan rusak seperti ini kok dibiarkan saja ya,  apa pemerintah tidak perhatian, untuk segera diperbaiki. Masak harus menunggu ada korban jiwa,“ keluhnya.

Sebelumnya,  jalan ini pernah ditutup total, namun karena keperluan masarakat yang mau lewat, pada tengah malam pagar ini disisihkan oleh orang-orang yang mau lewat. Padahal kalau dipaksakan sangat berbahaya bagi para pengguna jalan .

Sementara Kepala Dinas PUPR Puguh Imam Santoso, maupun Kepala Bidang Teknis Jalan dan Jembatan dihubungi melalui ponsel masing-masing, hingga berita ini diturunkan belum ada penjelasan. (min)

No More Posts Available.

No more pages to load.