Dubes Arab Saudi dan Gubernur Jatim Bahas Rencana Pembukaan Ibadah Haji dan Umroh

oleh -72 Dilihat
oleh
Dubes Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed al-Thaqafi bersama gubernur Khofifah memberikan keterangan pers di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed al-Thaqafi bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membahas rencana pembukaan ibadah Haji dan Umrah yang sempat terhenti gara-gara pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 lalu. Hal itu, terungkap dalam pertemuan keduanya di Gedung Negara Grahadi, Senin (11/9/2021).

Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas berbagai hal. Antara lain, rencana pembukaan konsulat Arab Saudi di Surabaya, mensinergikan data Kementerian Kesehatan Arab Saudi dengan Kementerian Kesehatan tentang calon jemaah umrah yang telah divaksinasi dan pertemuan pengusaha Jatim dan Saudi Arabia.

“Alhamdulillah kita hari ini kedutaan dan rombongan dijamu dengan baik. Kami membicarakan banyak hal. Insya allah pembukaan haji dan umrah, pembukaan konsulat di Surabaya. Dan kami akan ketemu dengan pengusaha Jatim dan Saudi Arabia,” ujar Essam kepada wartawan usai pertemuan.

Essam menambahkan pihaknya sudah menyampaikan kepada Gubernur Khofifah untuk segera realisasikan pembukaan konsulat itu. Juga akan berusaha meningkatkan kerjasama bidang pendidikan.

“Dan kita berharap yang kita sampaikan bisa terealisasi secepatnya. Semoga Covid-19  ini bisa segera mereda dan semua bisa pulih normal dan sehingga kegiatan tidak terhambat,” paparnya.

Gubernur Khofifah berharap hubungan baik ini bisa terus ditingkatkan. Ia mengaku juga menyampaikan kondisi Covid-19 di Jatim sangat terkendali. Dari 38 Kabupaten Kota, 32 daerah sudah level 1. “Ini terbanyak dari seluruh provinsi di Indonesia,” tegasnya.

Mantan Menteri Sosial ini berharap agar umroh segera dibuka. Karena itu, pihaknya menanyakan terkait aplikasi vaksinasi Indonesia belum terkoneksi dengan yang ada di Arab Saudi.

“Beliau menyampaikan bahwa dari Kementerian Arab Saudi akan koordinasi dengan Kemnekes RI supaya bisa dibangun koneksi bagaimana vaksin di indonesia bisa terkoneksi dengan aplikasi di Arab Saudi,” jelasnya.

Dalam pertemuan itu, Khofifah mengatakan Essam menyampaikan kalau di Arab Saudi menggunakan vaksin AstraZeneca, Pfizer, Moderna dan Jhonson & Jhonson. Terkait hal itu, pihaknya mengatakan Jatim banyak vaksin AstraZeneca.

“Sebanyak 1.5 juta masyarakat Jatim sudah menggunakan vaksin ini ketika provinsi lain belum menggunakan. Jadi beliau sampaikan spesifik sinovac juga sudah disetjui WHO, jadi tidak masalah, tapi Kemenkes Saudi akan dikoordinasikan dengan Kemenkes RI,” ungkapnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.