DWP BKKBN Sukseskan Program Percepatan Penurunan Stunting Melalui Terobosan Program MASTA

oleh -85 Dilihat
oleh
Foto bersama setelah acara Tausiah dan Live Demo MASTA

SURABAYA, PETISI.CO – Dharma Wanita Persatuan (DWP) BKKBN turut menyukseskan program percepatan penurunan stunting melalui terobosan program Masakan Sehat Atasi Stunting (MASTA). Dengan asupan makanan yang mengandung gizi seimbang diharapkan balita yang mengalami stunting bisa tercukupi kebutuhan gizinya dan bagi balita sehat juga bisa terhindari dari ancaman stunting.

Penasehat DWP BKKBN Pusat, dr. Dwikisworo Setyowireni, Sp.A (K) mengungkapkan dalam rangka meningkatkan peran serta Dharma Wanita Persatuan BKKBN melakukan inovasi mengajak ibu-ibu dari Sabang sampai Merauke untuk menciptakan Masakan Sehat Atasi Stunting (MASTA) dengan masakan khas lokal yang memiliki gizi seimbang.

menciptakan Masakan Sehat Atasi Stunting (MASTA)

“Tanggal 25 September 2021 kemarin, DWP BKKBN Pusat melakukan live demo MASTA. Hari ini, DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur juga menyelenggarakan MASTA dengan menu yang mengangkat kearifan lokal. Diharapkan kegiatan di Jawa Timur ini akan menstimulasi Provinsi lain untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama,” kata dr. Reni dalam sambutannya pada acara Tausiah dan Live Demo MASTA (Masakan Sehat Atasi Stunting) oleh DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim melalui virtual zoom, Senin (15/11).

dr Reni juga menambahkan 1000 Hari Pertama Kehidupan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Program MASTA ini bisa disesuaikan dengan sasaran ibu hamil dan anak-anak sebelum 2 tahun (Baduta). Makanan bisa dikembangkan dan bisa mencapai gizi seimbang bisa diambil makanan khas dari masing-masing daerah.

“Dengan program ini mari kita turut menyukseskan program pemerintah yaitu menurunkan angka stunting,” imbuhnya.

Diharapkan kedepan program MASTA ini, sambung dr. Reni, juga bisa diteruskan tidak di tingkat DWP Provinsi tetapi sampai di tingkat DWP Kabupaten/Kota. Indonesia memiliki kekayaan masakan nusantara yang memiliki gizi seimbang dan sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dan keluarga. Namun, masih banyak keluarga muda yang belum mengetahuinya. Disinilah peran DWP untuk memperkenalkan dan melestarikan aneka masakan nusantara yang ada di daerah masing-masing.

Ketua DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Kunkun Dewi Kurniaty mengatakan program masak-masakan atasi stunting ini merupakan salah satu program dari DWP BKKBN Pusat yang akan diteruskan secara berantai kepada seluruh Provinsi di Indonesia. Ini merupakan wujud peran aktif DWP dalam menyukseskan program pemerintah yaitu menurunkan angka stunting di Indonesia.

“Peran aktif kita ya tidak jauh-jauh dari kegiatan masak-memasak. Untuk itu, Dengan menyajikan makanan yang bergizi seimbang akan mengatasi masalah stunting,” jelasnya ditemui usai acara Tausiah dan Live Demo MASTA (Masakan Sehat Atasi Stunting) oleh DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jatim yang dilakukan secara offline di Gedung Lestari Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan virtual zoom meeting yang dihadiri oleh DWP seluruh kab/kota di Jawa Timur dan beberapa DWP dari provinsi lain.

Ibu Dewi menjelaskan diharapkan program MASTA ini juga diikuti oleh calon pengantin atau keluarga muda. Dimana generasi muda terutama yang akan melanjutkan pernikahan bisa mengetahui makanan bergizi seimbang apa saja yang ada disekitar mereka. Diharapkan program ini bisa menjadi bekal mereka ketika nanti hamil.

“Ini sebagai upaya agar tidak terjadi stunting. Untuk live demo masak kali ini, DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menggunakan daun kelor yang dapat diolah dalam berbagai masakan yang enak dan bergizi tinggi,” jelasnya.

Ditempat yang sama, Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Nyigit Wudi Amini, S.Sos., M.Sc. menjelaskan bicara tentang data prevalensi di Jawa Timur, masih ada 26,8 % penderita stunting dan membutuhkan penanganan serius.

“Kami sangat mengapreasiasi terobosan MASTA ini. Langkah sederhana ini tapi sangat penting,” jelasnya.

Stunting, jelasnya gangguan tumbuh kembang pada balita yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis. Masalah kekurangan gizi ini, multi dimensi, bukan hanya karena faktor ekonomi saja, bisa juga karena faktor ketidaktahuan orang tua akan penemuhan gizi anak serta faktor budaya.

Dengan program MASTA ini, imbuh Nyigit, diharapkan setiap orang tua dan keluarga yang memilliki balita bisa menyediakan makanan yang bergizi bagi keluarganya. DWP Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur hari ini telah mendemokan dua macam masakan yang sehat dan bergizi dengan menggunakan bahan daun kelor, yaitu Sayur Bening Daun Kelor dan Pepes HAJUKE (Tahu, Keju dan Daun Kelor) yang sangat mudah dimasak dan bergizi.

Rangkain kegiatan ini diawali dengan tausiyah dari Ustadz Carlos Abu Hamzah yang menjelaskan tentang keadaan dunia sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW dan keberadaan kaum Wanita sebelum datangnya Islam. (guh)

No More Posts Available.

No more pages to load.