Elektronik Retribusi Diterapkan di Pasar Induk Bondowoso

oleh -41 Dilihat
oleh

BONDOWOSO, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Jawa Timur, telah menggandeng Bank Jatim untuk menerapkan Elektronik Retribusi di Pasar Induk Bondowoso. Tujuannya, sebagai bentuk upaya untuk lebih memaksimalkan sumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal ini, diungkapkan Bupati Bondowoso, Drs. Amin Said Husni, saat Peresmian Pasar Induk, Jembatan Ki Ronggo, dan Launching E-Retribusi, Senin (6/8/2018).

Disamping itu, Amin menerangkan, dengan e-retribusi ini, para wajib retribusi akan lebih mudah, nyaman, dan akurat di dalam melakukan pembayaran retribusinya.

“Dengan e-retribusi ini, maka bisa menghindari pengendapan dana, karena pembayaran retribusinya langsung di transfer ke rekening kas daerah,” terang orang nomor satu di Bondowoso itu.

Tak hanya itu saja, ia juga memastikan tidak akan ada kebocoran. “Karena pembayaran dilakukan secara online, real time. Sehingga kita bisa pastikan penerimaan daerah bisa semakin meningkat, masyarakat akan semakin nyaman dan semakin transparan,” kata bupati dua periode itu.

Sementara, Pimpinan Bank Jatim KCP Bondowoso, Endang Saraswulan, mengungkapkan, bahwa sejak 8 Maret 2018 lalu, Pasar Induk Bondowoso telah menjadi pilot project pelaksanaan e-Retribusi. “Hasilnya, mayoritas pedagang pun telah membayar pajak melalui mesin EDC Bank Jatim dengan lebih baik,”ungkapnya.

Setelah, lanjut dia, menggunakan e-Retribusi pasar ini, yang bayar satu tahun itu sudah langsung bayar. “Biasanya kan sebulan baru bayar. Jadi mengumpulkan PAD-nya Alhamdulillah lebih cepat,” katanya sambil menambahkan, karena keberhasilan di Pasar Induk inilah, Bank Jatim bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Bondowoso, mulai merambah ke Pasar Wonosari dan Prajekan.

“Rencananya, e-Retribusi ini, akan berlanjut ke semua pasar,” tambahnya.

Lebih jauh seraya mengatakan, bahwa dalam e-Retribusi pasar ini, setiap pembayaran pedagang tidak perlu datang ke kantor Bank Jatim. “Karena, tim gabungan Bank Jatim dan Diskoperindag, jemput bola dengan mendatangi satu persatu pedagang. Ini sebagai bentuk memudahkan para pedagang pasar tidak perlu ke Bank Jatim,” ringkasnya. (latif)