SURABAYA, PETISI.CO – Petugas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur sudah selesai melakukan identifikasi forensik terhadap enam jenasah terduga teroris yang tewas ditembak petugas di Tuban. Dan semuanya berhasil teridentifikasi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menjelaskan, identifikasi forensik dilakukan di RS. Bhayangkara Polda Jatim mulai Sabtu (8/4/2017) hingga Minggu (9/4/2017) pagi.
Selain tim forensik Polri, identifikasi dibantu seorang profesor dan tim forensik dari Unair Surabaya.
“Petugas sudah mengetahui semua data primer dan sekundernya yang diamankan dari TKP di Tuban,” kata Frans di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (9/4/2017).
Kendati sudah teridentifikasi, Frans belum menyebut identitas keenam jenazah terduga teroris. Kini polisi masih menunggu data pembanding dari pihak para keluarga di Jawa Tengah.
“Kami sudah hubungi Polda Jateng supaya dilakukan pemanggilan kepada keluarga untuk diambil sempel data pembanding. Nanti dari keluarga akan dicocokkan data primer masing-masing pelaku,” jelas Frans.
Frans juga menegaskan, polisi tinggal menunggu keluarga para pelaku untuk dilakukan pengambilan data pembanding. Karena kuncinya di data pembanding dari keluarga.
“Tadi pukul 08.00 WIB petugas juga sudah menghubungi Polda Jateng untuk mengundang keluarganya,” tambah Frans Barung.
Dari enam pelaku yang tewas tertembak, Sabtu (8/4/2017) baru satu teridentifikasi atas nama Satria Aditama. Ia teridentifikasi sesuai data paspor yang tertinggal di mobil.
Jika Frans Barung belum menyebut nama, Divisi Humas sudah menyebut empat nama teridentifikasi. Selain Satria, tiga jenazah teridentifikasi atas nama Adi Handoko, Yudhistira Rostriprayogi, dan Endar Prasetyo.
Dari lokasi kejadian terduga teroris tersebut, polisi mengamankan barang bukt berupa, paspor, 6 pisau sangkur, sejumlah ponsel, 6 senjata api jenis pistol, 1 kotak berisi peluru tajam serta 2 buku saku tentang jihad. (han)