Fasilitas Kesehatan Lengkap, Kasus AIDS Terungkap

oleh -94 Dilihat
oleh
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov. Jatim, Benny Sampir Wanto

PAMEKASAN, PETISI.COTerungkapnya penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) baru di Kabupaten Pamekasan oleh media menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan/faskes di  Jawa Timur semakin lengkap.

Kelengkapan faskes ini sebagai salah satu upaya jajaran kesehatan di Jatim meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan di provinsi ini.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Drs. Benny Sampir Wanto, MSi di ruang kerjanya, menjawab wartawan mengenai  temuan penderita baru AIDS di salah satu kabupaten di Madura, setelah penderita melakukan pengecekan kesehatan disalah satu Puskesmas, yang selanjutnya dirujuk di RSUD dr Slamet Martodirjo Pamekasan.

Saat ini, jelas Benny, jumlah layanan HIV di seluruh Jawa Timur sebanyak 729 faskes, baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Selain faskes,  keberhasilan peningkatan temuan penderita baru juga karena dukungan petugas kesehatan, kader, dan LSM yang aktif dalam menjangkau orang2 yang dicurigai terinfeksi HIV.

Ditambahkan, sampai Des tahun 2016,  di Jawa Timur tercatat sebanyak 39.034 pengidap HIV, dengan penderita  AIDS sebanyak 17.314 atau 44% dari kasus HIV. Kasus HIV dan AIDS ditemukan disemua kab/kota. Dari jumlah itu, kelompok usia penderita HIV/AIDS terbanyak adalah pada usia produktif yakni usia 15 sampai dengan 24 tahun, dengan komposisi laki-laki 56% dan wanita 44%.

Tiga urutan kab/kota di Jatim dengan penemuan kasus baru HIV terbanyak ditahun 2016 adalah kota Surabaya sebanyak 954 pengidap, Kabupaten Jember 639 pengidap, dan  Tulungagung 410 pengidap. Sementara itu, untuk Kab. Pamekasan jumlah kasus HIV pada tahun 2016 sebanyak 3 orang. Jika diakumulasi sejak 2012, maka terdapat 22 kasus HIV di kabupaten tsb.

Dalam 5 tahun terakhir, lanjutnya, terjadi peningkatan temuan kasus HIV sekitar 2 – 3%  di Jatim. “Jumlah estimasi kasus HIV di Jatim sendiri diperkirakan sebanyak 57.321 kasus,” ujarnya.

 

Tidak Semakin Menyebar

Dalam kesempatan sama, Benny mengatakan, dengan diketahuinya penyakit secara dini, berarti sekaligus mengurangi penyebaran virus. “Selain itu, dengan pengobatan yang tepat, penyakit dapat terkontrol sehingga pengidap tetap produktif,” jelasnya.

Pemprov Jatim sendiri, lanjutnya, telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah peningkatan HIV. Diantaranya, sosialisasi program penanggulangan HiV AIDS pada beragam kelompok masyarakat terkait pengamanan darah, deteksi dini pada kelompok rentan, penggunaan alat pelindung, dan pencegahan penularan dari ibu ke anak.

“Pemprov juga memberikan fasilitasi inisiasi layanan HIV, melakukan bimbingan teknis, dan supervisi kepada kab/kota dalam rangka menjaga mutu program,” jelasnya.  Selain itu,  juga pengembangan layanan komprehensif, advokasi pada para stakeholder dan destigmanisasi bagi pengidap.

HIV adalah virus yg menurunkan kekebalan tubuh pada manusia, bila masuk atau menginfeksi manusia butuh waktu antara 2 sampai 10 tahun mulai muncul gejala. Bila sdh muncul gejala maka disebut AIDS. (har)

 

No More Posts Available.

No more pages to load.