Festival Rujak Ulek HJKS Surabaya ke-729 Diadakan Malam Hari, Ini Alasan Pemkot

oleh -71 Dilihat
oleh
Konferensi pers HJKS ke-729 di gedung Kominfo Surabaya

SURABAYA, PETISI.CO – Pada perayaan Hari Jadi Kota Surabaya ke 729, khususnya acara Rujak Ulek pada tanggal 22 Mei nantinya akan diadakan malam hari. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (DKKORP) Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan bahwasanya semangat suasana untuk lebih mengenal budaya rujak ulek di Surabaya ini akan sangat terasa pada malam hari.

“Sebenarnya kami memperkuat upaya pelestarian rujak ulek sebagai warisan budaya tak benda. Warisan itu juga sudah terdaftar di Indonesia,” ungkap Wiwiek saat konferensi pers di gedung Kominfo Surabaya, Selasa (17/5/2022).

Wiwiek menyatakan, acara tiap tahun ini sebelumnya pernah dilakukan pada pagi dan sore hari. Konsep rujak ulek pada malam hari ini merupakan yang terbaru setelah sebelumnya kegiatan ini vakum selama dua tahun lantaran Covid-19.

Menurutnya, konsep ini juga untuk meningkatkan pemicu awal untuk bagaimana selanjutnya lokasi Kya-Kya di Surabaya digarap sebagai salah satu destinasi.

“Total peserta ada sekitar 780an. Itu lebih banyak dari industri pariwisata, ekspatriat, masyarakat umum. Kami juga akan mengundang mahasiswa asing untuk memeriahkan sekaligus mengenalkan rujak ulek,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kapasitas untuk pengunjung di-estimasi sebanyak 4 ribu orang. Akan tetapi, lantaran Surabaya masih masuk dalam PPKM level 2, maka Pemkot Surabaya membatasi sekitar 75 persen. Wiwiek juga memperkirakan untuk jumlah pengunjungnya sekitar seribu orang.

“Di acara ini kami juga akan combine dengan para pelaku UMKM di wilayah Kecamatan Pabean Cantikan untuk sementara. Peran mereka adalah penyuplai dagang makanan dan minuman, mengingat nantinya akan banyak konsumen yang datang,” kata Wiwiek.

Kendati demikian, khusus pengawasan dan pengamanan protokol kesehatan, Wiwek mengaku telah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Satpol PP Surabaya. Ia juga mengklaim penegakan prokes juga akan dilakukan dengan maksimal untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus.

“Kita memperlihatkan kearifan lokal Surabaya unik yang bisa kita lakukan setelah dua tahun vakum,” pungkas Wiwiek. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.