Galian Saluran di Dusun Ngasinan Belum Ada Kejelasan

oleh -64 Dilihat
oleh
Galian saluran di Dusun Ngasinan yang belum ada kejelasan.

GRESIK, PETISI.CO – Program normalisasi saluran air sangat bermanfaat dan diperlukan bagi lingkungan dan masyarakat. Hal tersebut bertujuan guna mengantisipasi terjadinya banjir saat musim penghujan.

Namun sangat disayangkan, perbaikan saluran di wilayah Gresik tepatnya di Dusun Ngasinan Desa Kepatihan, Kec. Menganti dikeluhkan warga sekitar yang terdampak. Pasalnya, pembuatan saluran air tersebut diduga belum ada kejelasan dengan warga.

Terbukti, di lokasi tersebut salah satu warga yang terdampak normalisasi saluran air mengeluh, pihaknya mengatakan sangat kecewa dengan program tersebut, yang mana saluran itu sudah digali dengan alat berat.

“Sudah digali seperti itu kok warga yang disuruh menutup. Jika dibiarkan begitu saja sangat berbahaya, mengingat galian saluran tersebut berada di pinggir jalan raya dan ditakutkan akan dapat menimbulkan potensi kecelakaan,” keluh warga.

Selain itu, kata warga, galian tersebut juga dianggap sangat mengganggu aktivitas bagi warga yang sehari harinya berjualan.

Sementara, Kepala Desa Kepatihan Dodik Prayogi, dihubungi melalui sambungan telephon seluler terkait dengan keluhan warga di RT 1 RW 07 mengenai galian saluran yang diduga belum ada kejelasan tersebut, mengatakan, bahwa normalisasi saluran itu adalah program desa dengan dusun. Jadi pihaknya berharap dusun untuk bisa menyikapi dengan warganya.

“Jika tidak di normalisasi salurannya, ada warga yang setiap musim penghujan rumahnya kebanjiran. Cuma untuk rekonstruksinya dikendalikan pihak dusun dengan warga yang ada di sana, karena itu kita kembalikan pada fungsinya, jangan sampai itu nanti dijadikan masalah,” jelas Kades, Kamis (29/10/2020),

Disinggung terkait saluran air yang mana semestinya merupakan program dari PU. Pihaknya mengatakan bahwa sebelum kepemimpinannya (Dodik red) sampai menjadi kepala Desa Kepatihan.

Pihaknya mengaku sudah mengajukan ke PU Bina Marga Kab. Gresik, akan tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya. Oleh sebab itu, pihak pemerintah desa Kepatihan mempunyai inisiatif untuk menormalisasi saluran air tersebut dan bekerjasama dengan pihak Dusun Ngasinan.

“Kalau kita nunggu dari pemerintah sampai kapan, sedangkan kita sudah lapor ke Bina Marga. Sewaktu kita menghadap juga kita sampaikan ke Bina Marga, jawaban dari sana anggaran untuk itu belum ada, kita sampaikan bahwa kita ini menunggu sudah bertahun tahun,” terang Dodik.

Menurut Dodik, sebenarnya seharusnya bukan masyarakat yang menanyakan, namun PU sendiri yang harus tau diri. Bahkan kita juga sempat bersama anggota dewan waktu hearing di sana.

“Jadi dalam hal ini desa bersama dusun juga memberikan pemahaman, terhadap perusahaan perusahaan yang ada di Desa Kepatihan, jangan sampai nanti warga yang menerima dampak sosialnya,” pungkas Kades.

Sangat disayangkan, jika program yang baik tersebut tidak didukung dengan anggaran yang cukup yang akhirnya akan kembali lagi kepada masyarakat bebannya. Terlebih lagi saat ini saluran sudah dikeruk atau dibuat, dan saat ini sudah memasuki musim hujan, dikawatirkan jika dibiarkan berlarut larut nantinya galian saluran tersebut dapat menimbulkan korban jika sampai ada yang terperosok. (bah)