JEMBER, PETISI.CO – Sudah kesekian kalinya Pelawangan Pancer Puger, menggilas dan meluluh lantakan kapal (jukung-red) penangkap ikan milik nelayan, ketika hendak berangkat melaut.
Diketahui, sekitar satu bulan belakangan ini, sudah kurang lebih 25 kapal karam milik nelayan setempat akibat diterjang ganasnya ombak pelawangan yang berada si sebelah selatan keluarnya nelayan ketika meninggalkan perairan puger.
Situasi ombak di keluarnya kapal atau biasa nelayan menyebut pelawangan tersebut, tidak bisa ditebak. Seperti halnya kejadian pada Minggu dini hari (2/4/2017), para nelayan memprediksi ombak bagus, namun kenyataannya tak begitu.
“Sekarang ombak tak dapat diprediksi, kami harus benar-benar memperhitungkan dengan seksama dan teliti ketika mau melaut,” ungkap Sukri (50), yang lagi duduk santai di pinggir bersama rekan, di Pantai Pancer.
Di lain, sisi mata tertuju ke sebuah jukung penangkap ikan yang terlihat dikendarai dua orang, hendak berangkat nelayan. Di situ, terjadilah tebak-tebakan, antara media dengan kedua nelayan, sembari bercanda gurau.
“Iini mas, kalau menurut saya, sebentar lagi kapal ini pasti tertelan ombak, coba lihat, sambil menunjuk ke arah kapal,” ujar Sunardi (40), salah satu nelayan kawakan yang sudah puluhan tahun melanglang buana di laut.
Tak disangka, ternyata Sunardi benar. Belum selesai mulutnya berucap, tak berselang lama, ombak besar datang. Kapal yang hendak masuk ke laut tergulung ombak dan dihantamkan ke karang.
Kapal pun pecah berkeping-keping. Namun demikian, keberuntungan masih berpihak kepada kedua nelayan. Mereka berhasil menyelamatkan diri, berenang ke tepian.
“Nah, benarkan kan,” ujarnya sambil beranjak dari tempat duduknya, dan berlari untuk melihat kondisi kapal dan pengemudinya, dari arah yang lebih dekat.
Hingga berita ini dinaikkan, belum diketahui siapa nama kedua nelayan naas tersebut. (yud)
