Ganjar Gratiskan Pendidikan, Petani Rembang Senang

oleh -253 Dilihat
oleh
Dialog santai Ganjar dengan petani Rembang

REMBANG, PETISI.CO – Ratusan petani Rembang Jawa Tengah tersenyum senang menyambut kehadiran Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo, Kamis (4/1/2024). Bagaimana tidak, jika Ganjar jadi presiden, mereka khususnya petani kurang mampu tak lagi pusing memikirkan biaya sekolah anak karena akan digratiskan.

Ganjar datang ke Rembang untuk menyapa para petani dan nelayan di sana. Ia ingin belanja masalah dan mencoba menyelesaikannya. Mulai pupuk yang langka, bibit dan obat mahal, harga jual pasca panen rendah dan lainnya.

Namun tak hanya itu, di hadapan ratusan petani di Desa Sulang Kecamatan Sulang Kabupaten Rembang, Ganjar menyampaikan dua program unggulannya terkait pendidikan. Pertama soal program satu keluarga miskin satu sarjana, kedua adalah SMK Gratis Langsung Kerja khusus untuk keluarga miskin.

“Pokoknya pak Ganjar harus jadi presiden. Kalau jadi kan kami tenang, urusan anak sekolah sudah tidak perlu dipusingkan,” ucap Nafi (40), salah satu warga.

Nafi mengatakan, sekolah menjadi problem serius bagi masyarakat kecil khususnya petani. Banyak anak petani yang tak bisa sekolah karena kesulitan ekonomi.

“Kalau nanti anak saya bisa sekolah, apalagi jadi sarjana. Wah betapa bahagianya saya. Semoga ini terwujud agar nasib anak saya tidak seperti orang tuanya. Meski nanti jadi petani, tapi jadi petani berpendidikan agar tidak ditipu orang,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memang mengenalkan program pendidikan. Anak petani tidak boleh putus sekolah hanya karena persoalan ekonomi.

“Jadi nanti kalau mereka lulus sarjana dan melanjutkan pekerjaan orang tuanya, mereka akan punya ilmu dan bisa melakukan perubahan di sektor pertanian. Misalnya mekanisasi, budidaya dan lainnya,” ucapnya.

Selain soal pupuk, bibit dan hal yang berkaitan dengan pertanian, pendidikan lanjut Ganjar adalah investasi untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. Untuk itu, Ganjar-Mahfud menjadikan peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan adalah prioritas utama.

“Karena saya sudah punya buktinya, bahwa kemiskinan bisa diselesaikan dengan pendidikan. SMKN Jateng adalah bukti nyata, maka kita akan perluas di seluruh daerah di Indonesia termasuk dilanjutkan dengan program satu keluarga miskin satu sarjana,” pungkasnya.

Rasa bahagia juga tersirat di wajah nelayan Rembang. Suasana itulah yang terjadi di TPI Desa Karanganyar Kabupaten Rembang, Kamis (4/1/2024). Ribuan nelayan menyambut antusias Capres 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo dengan suasana riang.

Bagaimana tidak, Ganjar ke rembang tidak hanya untuk bersilaturahmi dengan warga. Ganjar datang untuk melaunching program andalannya, penghapusan kredit macet nelayan seluruh Indonesia.

“Alhamdulillah, kalau hutang di bank dilunasi, kami bisa menyisihkan penghasilan melaut untuk menabung. Selama ini habis buat bayar hutang. Pokoknya pak Ganjar harus jadi presiden, biar rakyat khususnya nelayan lebih sejahtera,” ucap Sri Yuni, salah satu warga yang suaminya bekerja sebagai nelayan.

Hal senada disampaikan Ahmad Maulani (50), nelayan lain. Menurutnya, hampir semua nelayan di Rembang memiliki tanggungan hutang di bank. Banyak diantara mereka macet pembayaran karena hasil melaut tak lagi bisa diandalkan.

“Kadang karena cuaca, kadang juga karena hasil melaut yang tak menentu. Jadi banyak yang nunggak. Hari ini pak Ganjar datang mau membayarkan kredit nelayan yang macet di bank, tentu kami para nelayan menyambut dengan gembira,” ucapnya.

Selain penghapusan hutang, dalam kesempatan itu para nelayan juga mengeluhkan persoalan perizinan ke Ganjar. Banyak nelayan kesulitan mengurus izin dan seringkali membutuhkan waktu yang sangat lama.

“Iya, terkait kredit macet nelayan ini memang banyak dikeluhkan. Dan mereka pinjamnya tidak banyak, tadi saya ketemu misalnya pinjam Rp 9 juta, ada yang Rp 10 juta. Karena kondisi makin sulit, mereka tidak bisa mencicil. Maka rasanya mereka mesti dibantu, kita hapuskan kredit macet nelayan,” kata Ganjar.

Pihaknya sudah menghitung jumlah kredit macet di sektor perikanan Indonesia. Jumlah kredit macet tidaklah banyak, sekitar Rp 190 miliar. “Kalau kredit macet mereka kita putihkan, maka rasanya nelayan kira akan lebih sejahtera,” tandasnya.

Selain soal kredit macet, Ganjar membenarkan bahwa ada sejumlah persoalan lain yang disampaikan para nelayan. Misalnya kuota solar bersubsidi, kemudahan perizinan dan lainnya.

“Maka ke depan izin harus dipermudah, cukup dengan KTP bisa selesai. Soal akses permodalan juga perlu diberikan agar mereka bisa mudah mengakses modal berlayar. Inilah kenapa saya tekankan pentingnya ada koperasi yang menaungi para nelayan kecil,” pungkasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.